Presiden & DPR Main Catur Hasilnya Remis

Jakarta - Interpelasi DPR soal Iran tak ubahnya seperti lompatan biduk di papan catur. Hasilnya, DPR dan Presiden tak mampu lagi meneruskan pertandingan karena tidak bisa mencapai skak mat alias remis."Kalau interpelasi ini diumpamakan seperti main catur, jadinya remis. Kita lihat tidak ada yang menang atau kalah. Buntu semua," kata pengamat dari lembaga kajian politik Indo Barometer, M Qodari, dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (11/7/2007).Menurut Qodari, besar kemungkinan rapat konsultasi antara Presiden dengan DPR sebelumnya telah menghasilkan sebuah kompromi politik. "Akhirnya ya boleh dibilang DPR mengalah," imbuhnya.Semua proses interpelasi, kata Qodari, telah ditempuh kedua belah pihak. Presiden berpegang pada aspek legal formal dalam tata tertib DPR yang menyebut Presiden bisa mewakilkan kehadirannya pada menteri.Di sisi lain, DPR merasa persoalan Iran sudah sampai di titik jenuh dan tidak memungkinkan untuk lari kemana-mana. DPR juga merasa sudah terlalu banyak menguras energi untuk persoalan ini."Sepertinya DPR sudah mencapai titik jemu yang paling puncak," kata Qodari. (fiq/ary)