Dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melalui program BRI Peduli menggelar kegiatan bersih-bersih sungai dan edukasi pengelolaan sampah di kawasan konservasi Tahura Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Sekitar 442 peserta terdiri dari warga dan relawan lingkungan berpartisipasi dalam kegiatan pembersihan sepanjang 70 meter aliran sungai.
Kegiatan bertajuk Jaga Sungai, Jaga Kehidupan ini berlangsung di aliran Sungai Last Point, anak Sungai Tukad Badung yang berada di Desa Pemogan, Denpasar Selatan. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan terdapat dua kegiatan utama dalam program ini, yaitu kegiatan pembersihan sungai dan edukasi sampah.
Dalam kegiatan pembersihan sungai, masyarakat bergotong royong melakukan bersih-bersih di Tukad Badung sebagai upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas ekosistem perairan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peran aktif masyarakat dalam kegiatan pembersihan sungai dapat berdampak kepada kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam menjaga lingkungan serta memiliki pengetahuan dan teknik yang benar dalam membersihkan sungai, memilah sampah, maupun mengelola limbah," ungkap Hendy dalam keterangan tertulis pada Senin, (28/7/2025).
Lebih lanjut ia menjelaskan kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah di aliran sungai, tetapi juga untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sumber daya alam. Sementara itu, dalam kegiatan edukasi sampah, masyarakat mendapatkan edukasi pemilahan sampah dengan memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik.
Sampah organik yang sudah dipilah kemudian bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat, seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas. Sedangkan, sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah dan hasilnya dijual ke pengepul sampah.
Edukasi kepada masyarakat menjadi langkah penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sungai. Melalui kegiatan ini, masyarakat didorong untuk lebih aktif berperan sekaligus dibekali pengetahuan dan keterampilan yang tepat dalam membersihkan sungai, memilah sampah, dan mengelola limbah secara bijak. Untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan program tersebut, BRI Peduli menyalurkan berbagai bantuan peralatan seperti trash barrier, sapu, timbangan sampah, hingga gerobak sampah.
Hasilnya, Program Jaga Sungai, Jaga Kehidupan di Tukad Badung berhasil mengumpulkan 3.262 kg sampah anorganik dan berhasil menjaga tingkat kejernihan air sungai sebesar 69%. Selain itu, aktivasi ini juga mampu menghasilkan potensi reduksi emisi karbon sebanyak 9,79 Ton CO2.
Hendy menambahkan, program tersebut dilaksanakan sejak tahun 2020 dan telah merevitalisasi lebih dari 100 sungai di berbagai daerah di Indonesia. Sungai-sungai juga secara rutin dibersihkan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis padat karya.
Dalam pelaksanaannya, pada tahun 2025 ini, BRI juga menggandeng organisasi nirlaba Yayasan Sungai Watch Indonesia yang yang berdedikasi untuk melindungi dan menjaga kebersihan sungai-sungai di Indonesia dari pencemaran, terutama sampah plastik. Bersama Yayasan Sungai Watch, BRI Peduli telah mengumpulkan reduksi sampah anorganik sebanyak 35,20 Ton.
Sejak didirikan di tahun 2020, Sungai Watch telah berupaya memasang lebih dari 18 trash barriers (jaring sampah) di sungai-sungai pulau Bali dan Banyuwangi, Jawa Timur, yang bertujuan untuk mencegah aliran sampah menuju laut.
Dengan pendekatan berbasis komunitas, Sungai Watch bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk tidak hanya membersihkan sungai, tetapi juga mengedukasi pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan serta pemberdayaan berbasis padat karya.
Mengusung semangat Pro Planet dan Pro People, BRI tidak hanya melakukan normalisasi, pembersihan, pengerukan sungai. Lebih dari itu, BRI juga membangun sejumlah sarana dan prasarana seperti taman, ruang terbuka hijau, area ramah anak, serta mengedukasi masyarakat mengenai pemeliharaan aliran sungai yang sehat dan bermanfaat bagi kehidupan. Tak sampai di situ, program ini juga akan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.
(akn/ega)