Ketua Umum Persatuan Ummat Islam (PUI), Raizal Arifin, menyampaikan keprihatinan atas eskalasi konflik yang terjadi antara Thailand dan Kamboja. Raizal meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memprioritaskan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah terdampak konflik.
"Kemlu harus proaktif dan responsif dalam melindungi keselamatan WNI, serta berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan lembaga internasional untuk memastikan langkah-langkah keamanan dan evakuasi berjalan lancar jika situasi memburuk," kata Raizal kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raizal menerangkan konflik ini menempatkan ASEAN pada titik ujian yang sangat krusial. Dia menyebut perang ini harus diselesaikan secara damai.
"Konflik ini tidak hanya mengancam perdamaian kedua negara, tetapi juga menempatkan ASEAN pada titik ujian yang sangat krusial. Kita harus bersama-sama mendorong penyelesaian secara damai dan mengedepankan dialog sebagai solusi utama," ujarnya.
Terpisah, Adhe Nuansa Wibisono selaku Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP PUI mengatakan Indonesia perlu mengantisipasi dampak lanjutan dari konflik ini terhadap kestabilan regional. Dia menyebut perang ini bisa mengganggu arus perdagangan dan investasi kawasan.
"Sebagai negara anggota ASEAN yang memiliki peran strategis, Indonesia perlu mengantisipasi dampak lanjutan dari konflik ini terhadap kestabilan regional serta posisi geopolitik nasional. Risiko yang muncul tidak hanya bersifat bilateral, tetapi berpotensi mengganggu arus perdagangan, keamanan perbatasan, dan iklim investasi di kawasan," jelas Wibisono.
Adhe menambahkan perlu adanya mitigasi yang tepat termasuk perlindungan WNI dan aset negara. Dia menilai Indonesia dapat menjaga kepentingan nasional sekaligus mendorong terciptanya perdamaian yang berkelanjutan dengan pendekatan multidimensi.
"Mitigasi yang tepat harus meliputi peningkatan diplomasi aktif, penguatan mekanisme koordinasi ASEAN, serta kesiapsiagaan kontingensi nasional, termasuk perlindungan WNI dan aset negara. Dengan pendekatan multidimensi dan presisi dalam mengelola risiko politik dan keamanan, Indonesia dapat menjaga kepentingan nasional sekaligus mendorong terciptanya perdamaian yang berkelanjutan," ujarnya.
Simak juga Video: Perang Thailand-Kamboja, Dasco Minta WNI di Sana Tetap Tenang