.webp)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan angka kemiskinan di Jakarta tahun ini mengalami penurunan. Capaian itu merujuk pada data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis per Maret 2025.
"Jakarta di bulan Maret mencatat 4,28 persen, mengalami kenaikan 0,14 persen dibanding September 2024. Tapi secara year on year adalah 4,3 persen, artinya malah ada penurunan," ujar Pramono di Masjid Istiqlal, Jakarta Sabtu (26/7/2025).
Menurut Pramono, data terbaru BPS itu menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi di Jakarta relatif stabil, bahkan lebih baik dibandingkan tren nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi artinya Jakarta mengalami penurunan kemiskinan, termasuk pertumbuhan ekonomi Jakarta. Kalau dibandingkan nasional, kita masih lebih baik," jelasnya.
Pramono menambahkan pemerintah daerah terus mengawal sejumlah program pemberantasan kemiskinan, seperti bantuan sosial, subsidi pangan, pemberdayaan UMKM, hingga pembangunan infrastruktur dasar di wilayah-wilayah padat penduduk.
Sebagai informasi, data BPS menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Jakarta pada Maret 2025 mencapai 4,28 persen. Angka ini naik 0,14 persen dibandingkan September 2024 yang sebesar 4,14 persen. Jumlah penduduk miskin juga bertambah menjadi 464.870 orang, naik sekitar 15.800 orang dari periode sebelumnya.
Garis kemiskinan Jakarta turut meningkat menjadi Rp 852.798 per kapita per bulan, naik 6,79 persen dari September 2024.
Simak juga Video Pramono: Kemiskinan dan Pengangguran Jadi Tantangan Terbesar Kita
