Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho meluncurkan program 'Zero Putus Sekolah' yang berlangsung di hadapan Ratusan Kader Posyandu Se-Kota Pekanbaru. Melalui program ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru akan menanggung biaya pendidikan anak yang putus sekolah.
Peluncuran program yang dilakukan di Rumah Dinas Wali Kota pada Kamis (25/7) tersebut dihadiri seluruh camat dan lurah Pekanbaru.
Menurut Agung, mengentaskan anak putus sekolah tidak hanya sekadar program, melainkan sebuah langkah besar yang melibatkan sejumlah pihak seperti kelurahan dan kader Posyandu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa kami menggunakan kader posyandu pada hari ini sebagai garda terdepan kami dalam menampung dan mencari anak-anak yang putus sekolah, karena kami tidak mau hanya diserahkan data-data saja oleh dinas pendidikan," kata Agung dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/7/2025).
Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi, kader Posyandu yang berhasil mengumpulkan data anak putus sekolah terbanyak akan mendapatkan hadiah istimewa.
"Mereka yang bisa mencari anak-anak di lingkungan mereka yang putus sekolah terbanyak akan kami berikan hadiah berupa studi banding ke Provinsi Sumatera Barat," ujarnya.
Program pendataan ini sudah berjalan sejak hari, Jumat (25/7), dengan batas akhir penyetoran data tahap pertama pada 10 Agustus dan 15 Agustus tahap kedua. Agung berharap, inisiatif ini tak hanya menyelesaikan masalah pendidikan, tapi memperkuat peran aktif posyandu di masyarakat.
Selain membebaskan biaya pendidikan, Pemkot Pekanbaru juga memberikan jaminan tambahan bagi anak-anak tidak mampu yang akan kembali bersekolah melalui program 'Zero Putus Sekolah'. Pemkot Pekanbaru akan membantu pengurusan administrasi dan menyediakan seragam sekolah secara gratis.
"Karena kan pasti banyak yang misalnya ada KTP kurang atau KK yang kurang. Ini kan persoalan administrasi, begitu juga tentang baju sekolah. Karena kan banyak anak-anak yang tidak mampu ya dengan tanda kutip betul-betul tidak mampu. Itu kita juga sudah akan siapkan baju sekolahnya," pungkasnya.
Simak juga Video: Kemendikdasmen Ungkap 3,9 Juta Anak Indonesia Tidak Sekolah