Transmigrasi Kini Tak Sekadar Program, tapi Strategi Menuju RI Emas 2045

Transmigrasi Kini Tak Sekadar Program, tapi Strategi Menuju RI Emas 2045

Kathleen Bong - detikNews
Jumat, 25 Jul 2025 18:05 WIB
Kementrans
Foto: Dok. Kementrans
Jakarta -

Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mendorong transformasi besar-besaran terhadap program transmigrasi sebagai bagian dari implementasi Visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan agenda pembangunan strategis nasional periode 2024-2029.

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan bahwa transmigrasi bukan lagi sekadar program perpindahan penduduk, melainkan telah menjadi strategi besar menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini ia sampaikan dalam diskusi bersama pimpinan Presidential Communication Office (PCO).

"Kami belum mulai tancap gas, ini masih membangun fondasi. Tapi arahnya jelas, transmigrasi kini adalah strategi besar untuk distribusi pembangunan dan penguatan SDM unggul," ujar Iftitah dalam keterangannya, Jumat (25/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementrans saat ini tengah membenahi regulasi ketransmigrasian guna mendukung arah baru kebijakan, program, dan anggaran. Transformasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi, baik dalam maupun luar negeri, di kawasan transmigrasi dari Aceh hingga Papua.

ADVERTISEMENT

Iftitah menekankan pentingnya kolaborasi dengan PCO untuk mengubah cara pandang publik terhadap transmigrasi. Ia menyebut, transmigrasi tak lagi sebatas pemindahan fisik atau pengiriman penduduk ke daerah-daerah, tapi juga mencakup perpindahan non-fisik yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia juga menegaskan bahwa Kementrans memiliki banyak lahan potensial di berbagai wilayah transmigrasi di seluruh Indonesia, yang dapat menjadi daya tarik investasi. Untuk itu, pihaknya tengah menyiapkan skema baru bernama Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT), konsep pembangunan berbasis kolaborasi antara dunia usaha, masyarakat transmigran, dan pemerintah daerah.

Dalam skema tersebut, lahan transmigrasi akan menjadi aset produktif yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Transmigrasi (BUMT). Masyarakat transmigran akan memiliki saham di dalamnya, memperoleh dividen, serta bisa bekerja langsung dalam proyek investasi di kawasan tersebut.

Di sisi penguatan SDM, Kementrans juga menjalankan program Transmigrasi Patriot yang terdiri dari anak-anak muda dari berbagai kampus nasional untuk membantu pemetaan komoditas unggulan dan memperkuat kelembagaan BUMT.

Tahun ini, program tersebut mengirimkan Tim Ekspedisi Patriot (TEP) ke 154 kawasan transmigrasi, terdiri dari 2.000 mahasiswa dari berbagai kampus ternama seperti UI, IPB, UNPAD, ITB, UNDIP, UGM, dan ITS. Sebanyak 45 guru besar turut memimpin tim di lapangan.

Pada 2026 mendatang, Kementrans mendesain skema Beasiswa Patriot untuk 1.000 hingga 1.500 mahasiswa. Program ini menggabungkan perkuliahan kampus dan praktik lapangan langsung di kawasan transmigrasi, dengan ikatan pengabdian usai pascastudi untuk mendorong pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

Dari sisi ekonomi, kawasan transmigrasi ke depan akan diarahkan menjadi kawasan tematik berbasis komoditas dan produk unggulan. Contohnya seperti transmigrasi maritim, transmigrasi peternakan, transmigrasi kopi, transmigrasi cokelat, hingga transmigrasi energi terbarukan.

Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi PCO, Fritz Edward Siregar, menyambut baik arah perubahan ini dan menyatakan kesiapan PCO untuk mendukung komunikasi publik terkait agenda transmigrasi.

"Terkait hal ini, Kantor PCO akan memperkuat kolaborasi PCO dan Kementrans dengan meningkatkan pemberitaan yang bersifat informatif dan kesadaran publik atas agenda dan isu-isu ketransmigrasian," ungkapnya.

Diskusi ini juga menyepakati pentingnya agenda setting komunikasi publik yang terukur untuk mendukung arah pembangunan di bawah kepemimpinan Prabowo.

Tonton juga video "Kementerian Transmigrasi Bekali Pegawainya agar Terhindar Korupsi" di sini:

(akn/akn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads