Viral Warga Ngeluh Jukir Liar di Bundaran HI, Pramono Turunkan Satpol PP

Viral Warga Ngeluh Jukir Liar di Bundaran HI, Pramono Turunkan Satpol PP

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Kamis, 24 Jul 2025 20:25 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat melihat pertujukkan Royal Marines Band di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (27/6/2025).
Gubernur Jakarta Pramono Anung (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Seorang warga mengeluh ditagih juru parkir (jukir) liar Rp 10 ribu per motor di kawasan Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat. Gubernur Jakarta Pramono Anung bakal langsung menurunkan Satpol PP.

Dilihat detikcom dalam media sosial Instagram pada Kamis (24/7/2025), kejadian ini terungkap setelah salah seorang pemotor wanita yang hendak parkir sudah diminta biaya parkir sebesar Rp 10 ribu oleh jukir tersebut.

"Dia minta duit parkir, kita baru sampai dimintain duit parkir karena dia mau pulang. Jadi dia minta duit parkir. Maksud kita itu tidak apa-apa bayar parkir tapi jagain dulu, kita turun motor aja belum masih pada pakai helm," kata pengendara motor wanita dalam rekaman video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jukir itu meminta uang tarif parkir Rp 10 ribu terlebih dulu ke pemotor karena dia ingin pulang. Hal itu membuat para pemotor geram hingga akhirnya merekam perbuatan pelaku.

ADVERTISEMENT

"Jadi dia minta duit parkir. Maksud kita itu nggak apa-apa bayar parkir tapi jagain dulu, kita turun motor aja belum masih pada pakai helm. Baru pesen kopi. Kejadian di sekitaran HI," katanya.

Pramono Anung pun merespons keluhan warga soal praktik pungli parkir liar di kawasan Bundaran Hotel Indonesia itu. Pramono berjanji segera menurunkan Satpol PP untuk menertibkan pungli tersebut.

"Baik, saya segera turunkan Satpol PP di situ," kata Pramono di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (24/7).

Ia juga mendorong masyarakat tidak ragu memberi tahu dan mendokumentasikan praktik pungli parkir liar di lapangan agar bisa segera ditindak.

"Informasi-informasi seperti ini penting. Kami bukan orang yang menutup diri bahwa Jakarta masih banyak kekurangan, pasti," ujar ungkapnya.

Pramono mengakui menata Jakarta dengan jumlah penduduk lebih dari 11 juta orang pada hari kerja bukan perkara mudah. Namun, ia memastikan akan merespons setiap keresahan warga dengan tindakan nyata.

"Kalau ada masalah, kami akan bekerja berdasarkan informasi itu. Jadi keresahan yang dicerminkan oleh masyarakat, akan kami tindaklanjuti," imbuhnya.

Simak juga Video: Rano Karno soal Jukir Liar di Monas-Tanah Abang: Tak Ada Toleransi

(bel/isa)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads