Kementerian Kebudayaan RI secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman, Nota Kesepakatan, dan Perjanjian Kerja Sama Bidang Kebudayaan dengan berbagai stakeholder. Beberapa di antaranya yaitu Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda).
"Pemerintah secara spesifik diberi amanat untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia. Ini merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab Kementerian Kebudayaan," ujar Menbud RI Fadli Zon, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/7/2025).
"Karena itu, kita mengajak semua pihak untuk kolaborasi," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan yang dilakukan di Graha Utama Lantai 3 Gedung A, Komplek Kemendikbudristek, Jakarta, dengan mengusung tema 'Kolaborasi Strategis Menyatukan Arah, Memperkuat Kinerja' merupakan langkah strategis dalam mendorong sinergi lintas sektor guna memperkuat pelaksanaan program kebudayaan secara holistik dan berkelanjutan.
Penandatanganan ini juga menjadi bagian dari upaya memperluas jangkauan pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, ditandatangani sejumlah dokumen kerja sama antara Kementerian Kebudayaan dengan mitra strategis, meliputi:
β Nota Kesepahaman antara Kemenbud dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI tentang Sinergi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi di Bidang Kebudayaan dan di Bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
β Nota Kesepahaman antara Kemenbud dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI tentang Sinergi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi di Bidang Kebudayaan dan Bidang Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi.
β Nota Kesepahaman antara Kemenbud dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI tentang Sinergi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi di lingkup masing-masing kementerian.
β Nota Kesepahaman antara Kemenbud dan Kementerian Pariwisata tentang Sinergi Program Pengembangan Pariwisata dan Pemajuan Kebudayaan.
β Nota Kesepahaman antara Kemenbud dan Badan Pusat Statistik tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Data dan/atau Informasi Statistik Bidang Kebudayaan.
β Nota Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) dan Kemenbud tentang Sinergi Percepatan Pemajuan Kebudayaan dan Pelestarian Cagar Budaya di Provinsi Sulteng.
β Perjanjian Kerja Sama tentang Pelaksanaan Program Bidang Pengadaan Barang/Jasa, yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal dari Kemendikdasmen, Kemendiktisaintek, dan Kemenbud.
Dalam kesempatan ini, Fadli menyampaikan penandatanganan ini menjadi bukti upaya bersama dalam pemajuan kebudayaan nasional. Ia menegaskan amanat memajukan kebudayaan nasional Indonesia merupakan tanggung jawab bersama.
Untuk itu, Fadli mendorong kolaborasi lintas sektor dengan kementerian dan lembaga terkait. Di hadapan para undangan yang hadir, Fadli kembali menegaskan budaya dapat menjadi soft power Indonesia ke depan, yang dapat menjadi ekonomi budaya dan industri budaya.
"Di banyak negara, budaya sudah menjadi bagian dari soft power yang sangat penting. Indonesia, sebagaimana kita ketahui, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, yang bisa kita sebut dengan mega-diversity dan juga memiliki peradaban yang sangat tua," kata Fadli.
"Oleh karena itu, dukungan dari seluruh kementerian dan lembaga menjadi sangat penting", sambungnya.
Mengakhiri sambutannya, Fadli menyampaikan harapannya melalui penandatanganan ini dapat menjadi momentum bersama dalam menjadikan budaya sebagai jati diri dan identitas bangsa.
"Ke depan kita bisa berkolaborasi dalam banyak hal. Karena pada kenyataannya, semuanya saling terkait, kita harus menumbuhkan ekosistem kebudayaan agar budaya kita terus berkembang dan menjadi bagian dari jati diri, identitas, serta keberlangsungan hidup kita sebagai bangsa", kata Fadli.
Penandatanganan ini bertujuan untuk memperkuat jangkauan kerja sama lintas sektor yang strategis dan berdampak. Ruang lingkupnya mencakup penguatan pendidikan berbasis budaya, pengembangan riset dan inovasi kebudayaan, pemanfaatan budaya lokal untuk pembangunan desa, penyediaan data statistik kebudayaan yang akurat, hingga promosi budaya dalam diplomasi dan pariwisata berkelanjutan.
Pada kesempatan ini pula, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan kesiapan Kementeriannya dalam berkolaborasi dengan Kemenbud dalam memperkuat otak kanan para pelajar dan berbagai hal yang berkaitan penguatan karakter melalui seni dan budaya.
Mendiktisaintek Brian Yulianto juga menuturkan harapannya dari penandatanganan ini agar bisa berdampak bagi masyarakat luas, khususnya melalui berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Turut hadir memberikan sambutan, Menpar Widiyanti Putri Wardhana menyebutkan pentingnya mengemas kekayaan budaya indonesia dengan kreatif dan otentik agar mampu menarik wisatawan yg tidak hanya sekedar datang tapi juga terhubung secara emosional dengan negara.
Kerja sama ini, lanjut Widiyanti, diharapkan dapat memperkuat identitas nasional dan memperluas daya tarik Indonesia di mata dunia.
Senada dengan hal tersebut, Mendes PDT,Yandri Susanto mengatakan bahwa momentum ini merupakan implementasi dari Asta Cita ke-8 Presiden Prabowo Subianto, yaitu 'Harmoni Lingkungan, Budaya, dan Toleransi Beragama'.
Ia menilai langkah kolaborasi ini menjadi salah satu pijakan dalam menuju Indonesia Emas 2045 melalui desa yang maju dan terdepan.
Gubernur Sulteng Anwar Hafid yang turut memberikan sambutan, memberikan apresiasi atas inisiatif kerja sama dan kolaborasi yang tercipta. Anwar berharap melalui berbagai penandatanganan kerja sama yang ada, dapat tumbuh rasa cinta dalam diri masyarakat akan nilai-nilai budaya dan tradisi daerahnya.
Simak juga Video Fadli Zon soal Hari Kebudayaan Bertepatan Ultah Prabowo: Kebetulan