Lahan Gratis 8,5 Hektar Cuma Strategi SBY Tebar Pesona
Sabtu, 07 Jul 2007 15:19 WIB
Jakarta - Untuk menunjang pengadaan pangan di masa mendatang, pemerintah akan 'membangunkan' lahan tidur seluas 8,5 hektar. Kebijakan pembagian lahan gratis itu dinilai sebagai aksi tebar pesona Presiden SBY."Redistribusi lahan itu cuma strategi tebar pesona saja," cetus anggota Kelompok Reforma Agraria Syaiful Bahari dalam acara 'Kongkow bersama Gus Dur' di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (7/7/2007).Menurutnya, redistribusi lahan seharusnya merupakan upaya pembaruan agraria nasional. Karena itu, harus jelas objek dan subjek penerima program tersebut."8-8,5 Hektar itu tidak jelas di mana. Tetapi saya dengar itu tanah eks kehutanan yang kritis," imbuh Syaiful.Dia merujuk tanah yang antara lain berada di Papua dan Kalimantan itu sebagai tanah bekas kehutanan yang kritis. Karenanya, kebijakan redistribusi lahan ini dinilai tak ubahnya dengan transmigrasi."Saya rasa belum ada kebijakan yang menyeluruh dalam menyelesaikan sengketa agraria. Masalah pertanahan tidak bisa disederhanakan jadi konflik, tetapi kebijakan sosial ekonomi," beber Syaiful.Menurut mantan Presiden Gus Dur, yang tidak boleh dilupakan dalam pembangunan agraria adalah terkait pengelolaan dan pemilikan tanah."Pengelolaan dan pemilikan tanah harus dibedakan. Ini merupakan konsep ketahanan pangan, dan untuk menghindari penguasaan besar-besaran," kata Gus Dur.
(nvt/sss)