Orasi Ilmiah di UINSA, Khofifah Bahas Peran Penting Pendidikan Islam

Orasi Ilmiah di UINSA, Khofifah Bahas Peran Penting Pendidikan Islam

Dea Duta Aulia - detikNews
Minggu, 20 Jul 2025 20:40 WIB
Pemprov Jatim
Foto: Dok. Pemprov Jatim
Jakarta -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan Orasi Ilmiah di hadapan 2.180 wisudawan program Sarjana, Magister dan Doktor dalam Wisuda Ke-112 dan Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, hari ini.

Dalam orasinya, Khofifah mengatakan bakal serius dalam membangun pendidikan Islam di Jawa Timur dengan mengedepankan kolaborasi dan berdampak bagi masyarakat. Salah satunya dengan mendorong agar UINSA mengembangkan Teaching Industry dan Program Studi (Prodi) Islamic Finance.

Dia menjelaskan kedua program tersebut sangat berpotensi dan akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya, Teaching Industry untuk Industri Halal. Saya rasa manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Apalagi di dekat sini, akan segera diresmikan KEK Industri Halal pertama di Indonesia, yaitu di Sidoarjo," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025)

Khofifah mengungkapkan bahwa Pemerintah Pusat telah menargetkan sektor Teaching Industry pada tahun 2023. Namun karena persiapan ekosistem yang belum semua ready di Indonesia maka diberikan kesempatan kepada pelaku-pelaku usaha untuk makanan dan minuman.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan bisa menjadi PR bersama dan terus beriringan untuk membangun Teaching Industry di sini terutama yang berbasis industri halal di UINSA," ungkapnya.

Kemudian terkait Prodi Islamic Finance, Khofifah optimistis keberadaan prodi tersebut akan menjadi angin segar bagi dunia perbankan syariah di Indonesia.

"Kemudian terkait employability khususnya di bank-bank syariah dimana sesungguhnya membutuhkan basis Islamic Finance. Harapannya prodi Islamic Finance nanti bisa menjadi referensi cahaya bagi Bank Syariah yang ada di Indonesia," jelasnya.

Dalam acara wisuda UINSA kali ini, Khofifah turut menerima penghargaan sebagai Tokoh Kontributif Pendidikan Islam Jawa Timur. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Rektor UINSA Surabaya Prof. Akh. Muzakki.

Adapun penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi dan perhatian nyata Khofifah pada pengembangan pendidikan Islam di Jatim.

Selama kepemimpinan Khofifah sejak periode pertama, penguatan pendidikan diniyah melalui pelaksanaan Program Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS) terus dilakukan. Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk Madrasah Diniyah (BOSDA MADIN) dan guru/ustadzah di lingkungan pendidikan keagamaan. Tercatat, selama lima tahun terakhir telah dialokasikan anggaran mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

Pemprov Jatim juga menginisiasi Program Beasiswa Santri. Di mana sejak tahun 2019 sampai 2025 melalui LPPD Prov Jatim telah memberikan beasiswa kepada 6.876 santri untuk jenjang S1, S2, S3, Ma'had Aly, dan S1 Universitas Al Azhar Kairo. Sedangkan tahun ini rencananya akan disalurkan beasiswa untuk 1193 santri di Jawa Timur.

"Alhamdulillah, apa yang kita lakukan ternyata ada yang mencatat dan merekam. Terima kasih Pak Rektor dan UINSA. Itu artinya kita harus menguatkan kembali sinergitas, keberseiringan antara Pemprov Jatim dengan UINSA," ucapnya.

Di akhir, Khofifah juga berpesan kepada seluruh wisudawan. Dia mendorong para wisudawan agar terus mengembangkan diri menjadi seorang Enabler Leader sekaligus Game Changer.

"Di tengah dinamika global, ketika di tangan orang lain impossible, di tangan anda semua menjadi possible. Dengan begitu kita bersama bisa menjadi Game Changer dengan kapasitas, kompetensi dan intelektualitas," pesan Khofifah.

"Mari membangun Perguruan Tinggi yang berdampak bagi kemaslahatan umat dan masyarakat menyongsong Indonesia Emas 2045," sambungnya.

Sementara itu, Prof. Akh. Muzakki berpesan kepada seluruh wisudawan agar terus menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi segala permasalahan setelah lulus. Di tengah fenomena Generasi Strawberry, dia menekankan pentingnya untuk menjadi pribadi berbeda dari yang lain.

"Jejak digital tidak boleh disepelekan. Banyak terjadi penolakan oleh perusahaan terhadap calon karyawannya di tahap pengecekan latar belakang. Stop scrolling, perbanyak membaca buku," pungkasnya.

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads