Seorang bocah di Pekalongan, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah sebulan dirawat akibat gigitan ular yang diduga jenis ular weling. Peristiwa ini kembali menyoroti keberadaan ular berbisa di lingkungan permukiman dan pentingnya edukasi tentang ular berbahaya di Indonesia.
Ular weling dikenal berpenampilan mencolok, namun memiliki racun saraf mematikan. Berikut informasi lengkap mengenai ular weling, yang meliputi definisi, klasifikasi, morfologi, habitat, hingga bahaya gigitannya.
Apa Itu Ular Weling?
Ular weling adalah nama umum dari Bungarus candidus, yaitu spesies ular berbisa dari keluarga Elapidae. Ular ini dikenal dengan nama internasional Malayan krait atau blue krait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laman Thai National Parks, ular weling adalah salah satu jenis krait paling beracun di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Ular ini tergolong nocturnal (aktif di malam hari), bersifat pemalu, dan lebih memilih menghindari manusia. Namun, jika merasa terancam atau tidak sengaja terinjak, ular ini dapat menggigit sebagai bentuk pertahanan diri.
Klasifikasi Ilmiah Ular Weling
Dilansir dari laman Global Biodiversity Information Facility (GBIF), ular weling memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
- Kingdom: Animalia
- Phylum: Chordata
- Class: Reptilia
- Ordo: Squamata
- Family: Elapidae
- Genus: Bungarus
- Species: Bungarus candidus
![]() |
Morfologi Ular Weling
Mengutip laman Malaysia Biodiversity Information System (MyBIS), ular weling memiliki bentuk tubuh silindris dengan panjang rata-rata 100-150 cm. Ciri khasnya adalah pola belang hitam-putih yang melingkar simetris di sepanjang tubuh.
Beberapa ciri morfologi lain:
- Sisik dorsal: 15 deret
- Sisik ventral: 209-219 buah
- Sisik subkaudal: 40-50 buah
- Sisik anal: tunggal
- Sisik labial: 7 buah
- Sisik ventral: putih seragam
- Ekor: panjang dan meruncing
- Ekor meruncing ini menjadi pembeda utama dari ular welang (B. fasciatus) yang bentuk ekornya tumpul.
Habitat dan Persebaran
Data dari IUCN Red List menunjukkan ular weling tersebar di beberapa negara Asia Tenggara, seperti:
- Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali)
- Malaysia
- Thailand
- Kamboja
- Laos
- Vietnam
- Myanmar dan Singapura (ditemukan namun belum pasti populasinya)
Di Indonesia, ular ini ditemukan di berbagai tipe habitat mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.200 mdpl. Berdasarkan jurnal Keanekaragaman Spesies Ular di Resort Rowo Bendo Taman Nasional Alas Purwo oleh Hugo Pantur dkk., ular weling menghuni hutan, rawa, sungai, mangrove, semak belukar, hingga lahan pertanian dan permukiman.
Efek Bisa dan Risiko Kematian
Ular weling termasuk ular elapid yang memiliki racun neurotoksin kuat. Racun ini menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan:
- Kelumpuhan otot
- Kesulitan bernapas
- Syok kardiovaskular
- Gagal napas hingga kematian
Dalam studi berjudul "Neurotoxicity of Bungarus candidus venom" yang dimuat NCBI, disebutkan bahwa racunnya dapat memicu rhabdomyolysis (kerusakan otot) dan komplikasi kardiovaskular seperti hipertensi dan hipotensi. Tingkat kematian jika tidak ditangani dapat mencapai 60-70%.
Penanganan Jika Digigit Ular
Dalam Pedoman Penatalaksanaan Kasus Gigitan Ular Berbisa terbitan Kementerian Kesehatan RI (2021), masyarakat diimbau melakukan langkah berikut jika tergigit ular:
- Tenangkan korban dan batasi geraknya.
- Imobilisasi bagian tubuh yang tergigit menggunakan bidai (jangan dipijat atau dipanasi).
- Jangan disayat atau disedot luka gigitan.
- Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemberian antivenom (jika tersedia).
- Catat waktu kejadian dan ciri-ciri ular untuk mempermudah penanganan.
Kenapa Ular Masuk ke Permukiman?
Mengutip laman Kementerian Kehutanan, konflik manusia dan ular sering terjadi karena perubahan ekosistem dan terganggunya habitat asli. Ular masuk permukiman untuk berburu mangsa seperti tikus atau mencari tempat berlindung.
Lingkungan rumah yang lembap, gelap, atau tidak tertutup rapat dapat menjadi tempat bersembunyi bagi ular.
Penting diingat, ular weling tidak menyerang manusia secara aktif kecuali merasa terancam. Jika menemukan ular, warga bisa menghubungi pemadam kebakaran atau tim BKSDA setempat untuk evakuasi aman, bukan membunuhnya sembarangan.
Lihat juga Video: Ngeri! Bocah 3,5 Tahun di Sukabumi Tewas Digigit Ular Weling saat Tidur