Warga transmigran di Sumba Timur merasa bersyukur karena telah mendapatkan sertifikat hak milik (SHM). Sebab penantian untuk memiliki SHM sudah dilakukan sejak 10 tahun terakhir.
Hal tersebut diungkapkan oleh transmigran asal Sumba Timur, Sefina maula di Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Sabtu (19/7/2025).
"Ya, saya senang akhirnya mendapat sertifikat yang telah saya perjuangkan selama 10 Tahun. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Presiden, Prabowo," kata Sefina Maula dalam keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun mengucapkan rasa terima kasih juga kepada Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara.
"Terima kasih juga kami ucapkan ke Pak menteri, Besar harapan kami untuk bapak dapat membantu Desa Laindeha, tolong bantu kami disini," ungkapnya.
Penyerahan sertipikat ini merupakan bagian dar 400 Sertifikat Hak Milik (SHM) yang diserahkan M. Iftitah Sulaiman Suryanagara kepada transmigran di kawasan SP Laimbatu, Kabupaten Sumba Timur.
Sementara itu, Bupati Sumba Timur, Umbu Lele Pakweali menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian Transmigrasi.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, terutama Menteri Transmigrasi, atas perhatiannya terhadap transmigran di Sumba Timur. Luas wilayah kami mencapai 7.000 km persegi, dan angka kemiskinan berada pada 28 persen. Oleh karena itu, dukungan dari Kementerian Transmigrasi sangat berarti," ujar Pakweali.
Dia menambahkan, sejak tahun 1994, kawasan transmigrasi di Sumba Timur telah mengalami perkembangan signifikan. Kawasan tersebut telah melahirkan dua wilayah utama, yaitu Melolo dan Lewa yang kini berkembang lebih lanjut dan membentuk lebih dari 30 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT).
Pada kesempatan yang sama, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan bahwa Sumba Timur telah lama menjadi perhatian Kementerian Transmigrasi.
"Sumba Timur merupakan kawasan yang sedang kami dorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kami telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 28,8 miliar untuk pembangunan rumah, jalan, sumur bor, sekolah, dan infrastruktur pendukung lainnya," kata Iftitah.
Terkait penyerahan SHM, Iftitah mengatakan hal tersebut merupakan bagian dari Program Unggulan Kementerian Transmigrasi yang disebut Trans Tuntas.
Dia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Sumba Timur mulai dari sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan kelautan. Untuk itu, Kementerian Transmigrasi akan mengirimkan 20 peneliti dari universitas ternama di Indonesia guna memetakan potensi unggulan kawasan transmigrasi di wilayah tersebut.
Selain itu, Kementerian Transmigrasi juga memberikan berbagai fasilitas pendukung bagi masyarakat antara lain sarana olahraga, rumah ibadah, bantuan sarana produksi pertanian, penyediaan air bersih, peningkatan akses jalan, rehabilitasi gedung sekolah dasar, dan pembangunan fasilitas sanitasi.
"Bantuan ini bertujuan mendukung pembangunan kawasan transmigrasi secara menyeluruh - tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga pembangunan manusia dan kehidupan sosial masyarakat," tutup Iftitah.
Simak juga Video: Menteri ATR Ungkap Alasan Banyak SHM Ganda di Tahun 1960-1987
(akn/ega)