Seorang Diri Bawa Bambu Runcing, Eks 'Agen CIA' Demo Kedubes AS

Seorang Diri Bawa Bambu Runcing, Eks 'Agen CIA' Demo Kedubes AS

- detikNews
Jumat, 06 Jul 2007 13:00 WIB
Jakarta - Usia 72 tahun bukan penghalang bagi Anton Ngenget untuk menunjukkan rasa nasionalisnya. Sambil menenteng bambu runcing, seorang diri dia berdemo di Kedubes AS.Kakek dengan rambut, jenggot dan kumis serba putih itu berdiri di taman pembatas jalan yang terletak tepat di depan Kedubes AS, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2007). Bambu runcing dan spanduk berukuran 1x1 meter persegi terbentang di dadanya. Spanduk berwarna merah tersebut bertuliskan "Apakah pemerintah AS akan membantu Polri menangkap teroris Alex Manupputy kalau masih ada di AS. Penerus Cita-cita 45".Ya, kakek dengan tinggi badan sekitar 155 cm itu meminta Presiden SBY memanggil Dubes AS mengenai keberadaan Alex Manupputy, pimpinan RMS yang konon tinggal di AS."Minta Presiden memanggil Dubes Amerika, apakah benar Alex Manupputy lari ke Amerika? Wong Presiden pinter kok. Kalau Menlu nggak bisa, ya Presiden dong panggil," kata Anton Ngegat yang mengenakan peci dan baju koko putih bersemangat.Polisi yang berjaga-jaga di depan Kedubes AS tampaknya tidak terlalu peduli dengan keberadaan kakek tersebut. Hanya salah seorang dari mereka saja yang berjaga-jaga dan berdiri di dekat Anton.Usai berorasi untuk dirinya sendiri, kakek yang tinggal di Bogor itu duduk di rumput. Kemudian dia malah bercerita tentang masa lalunya sebagai mantan agen rahasia RI, CIA, dan KGB. Dia juga mengaku pernah mendekam di Penjara Klaten selama 7 tahun karena terlibat DI/TII."Ya, saya dulu itu, jamannya Soekarno, habis ditangkap dari yang 7 tahun itu, kemudian keluar. Langsung dipanggil Pak Karno, karena saya itu kan anggota CIA yang disuruh membunuh Bung Karno. Nama saya diselidiki sampai teliti. Terus ketemu dan langsung dipanggil Pak Karno karena Pak Karno tahu bahwa saya petualang. Ya ketemu saja ama Pak Karno. Terus dia ngomong biarin aja, biarin aja. Jangan ditangkap," kata Anton Ngengat bernostalgia. (ana/umi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads