Kebakaran melanda rumah di kawasan padat penduduk di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, menyisakan duka mendalam. Sejumlah korban kehilangan rumah, harta benda, hingga dokumen penting.
Salah satu korban bernama Anwar (52) mengaku tak sempat menyelamatkan apa pun saat api membesar. Ia hanya fokus menyelamatkan istri dan anaknya.
"Saya bangun tidur, tiba-tiba dibangunin istri, lihat asap sama api udah besar. Saya udah nggak mikir panjang lagi, langsung selamatin anak istri, terobos keluar. Identitas, pakaian nggak ada yang kebawa, habis semua," kata Anwar di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anwar berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa segera turun tangan membantu kebutuhan mendesak para korban. Mulai dari dokumen kependudukan hingga perlengkapan sekolah anak-anak.
"Anak saya kan masih sekolah, kalau bisa dibantu perlengkapannya. Terus KK, KTP saya, istri, anak, itu semua habis. Harapannya Pak Pramono bisa memperhatikan warga yang kena musibah, datang ke tempat lihat kondisi kami," tuturnya.
Mereka berharap Pemprov DKI tak hanya meninjau, tetapi juga memberikan bantuan nyata untuk memulihkan kehidupan warga yang kini kehilangan tempat tinggal.
Empat orang meninggal dalam kebakaran rumah di Jalan Kutilang 28, RW 02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Empat korban itu merupakan anak-anak.
"Mereka adalah bagian dari 27 jiwa terdampak," kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda di Jakarta, dilansir Antara, Sabtu (19/7/2025).
Empat korban jiwa adalah perempuan inisial PL (13), perempuan K (3), laki-laki A (7), dan perempuan A (4). Dia mengatakan empat korban meninggal itu termasuk dalam korban terdampak.
Selain itu, kata dia, terdapat korban luka-luka, terdiri atas dua orang ibu-ibu, yakni A dan M. Dia mengatakan saat ini para korban telah dibawa ke RS Polri.
"Korban jiwa, informasi, dibawa ke RS Polri," ucapnya.
(bel/eva)