Jalur pendakian Gunung Rinjani yang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) ditutup sementara. Pemerintah mengambil keputusan ini imbas rentetan insiden jatuhnya pendaki di jalur Gunung Rinjani.
Menko Polkam Budi Gunawan mengevaluasi secara menyeluruh atau perbaikan standard operating procedure (SOP) di Taman Nasional Gunung Rinjani. Pemerintah juga mendorong penutupan sementara.
"Mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi keputusan ini demi keselamatan bersama, serta mengapresiasi kerja sama seluruh pihak dalam upaya meningkatkan tata kelola dan mitigasi risiko di Gunung Rinjani," kata Budi Gunawan dalam keterangan dari Kemenko Polkam, Jumat (18/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menekankan keselamatan jiwa pendaki adalah prioritas atas keputusan ini. Jalur hanya dibuka kembali jika seluruh standar keamanan telah terpenuhi melalui koordinasi lintas instansi.
"Pembukaan hanya dilakukan setelah semua pihak menyatakan jalur aman dan layak digunakan," katanya.
Keputusan ini diambil setelah Menko Polkam mengadakan rapat koordinasi bersama Basarnas, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, TNI, Polri, Pemerintah Provinsi NTB, Dinas Pariwisata NTB, dan pemangku kepentingan lainnya.
Berikut 4 poin keputusan dalam rapat:
1. Jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara secara total hingga pemberitahuan lebih lanjut.
2. Selama masa penutupan, akan dilakukan perbaikan SOP pendakian dan SOP evakuasi darurat agar lebih responsif dan efektif dalam kondisi ekstrem.
3. Dilaksanakan perbaikan fasilitas keamanan dan sarana darurat di sepanjang jalur pendakian.
4. Sebelum jalur dibuka kembali, akan dilakukan verifikasi kelayakan oleh Basarnas, TNI-Polri, dan Tim Mountaineering Indonesia.
Pembukaan jalur Gunung Rinjani hanya dilakukan setelah semua pihak menyatakan jalur aman dan layak digunakan. Masyarakat dapat menghubungi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani atau Posko Basarnas setempat untuk informasi lebih lanjut.
Lihat juga Video 'Turis Belanda yang Jatuh di Rinjani Alami Luka Bagian Leher':
(jbr/dhn)