Den Haag - Disainnya disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan TNI AL. Selain bersifat siluman (
stealth, kapal korvet ini dilengkapi dengan beragam sensor canggih dan bermacam rudal, antara lain rudal Exocet buatan Prancis.Rudal permukaan ke permukaan Exocet yang dipasang pada Sang Siluman KRI Diponegoro 365 adalah dari varian terbaru versi MM40, dengan daya jangkau lebih ditingkatkan dari versi sebelumnya menjadi 180 km. Rudal ini terbukti digdaya dalam Perang Falkland (Perang Malvinas) antara Argentina vs Inggris dan sangat sohor di dunia sesudahnya. Ketika itu AL Argentina secara efektif berhasil melumpuhkan kapal-kapal perang canggih milik Inggris dengan Exocet MM38. Kapal Royal Navy's HMS Sheffield remuk dihajar pada 4/5/1982, Atlantic Conveyor ditenggelamkan pada 25/5/1982 dan HMS Glamorgan rusak berat pada 12/6/1982.Selain Exocet, KRI Diponegoro 365 juga dilengkapi dengan rudal permukaan ke udara MBDA Mistral versi keluaran terbaru: Tetral. Mistral adalah sistem rudal pertahanan udara jarak pendek, yang dapat digunakan dari berbagai platform, bisa dari kendaraan di darat, kapal, helikopter, bahkan dengan konfigurasi jinjing ala Stinger.Adapun senjata utama yang dipasang di posisi A adalah Oto-Melara 76mm buatan Italia. Senjata lainnya berupa Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12 di posisi B. Sementara untuk di bawah air, KRI Diponegoro 365 dilengkapi dengan torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 dalam 2 x B515 peluncur.Untuk penginderaan, kapal siluman ini memiliki sistem manajemen tempur TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama
Combat Management System (CMS), jangan rancu dengan
Content Management System (CMS) dalam dunia web. Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.Kemudian ada radar utama MW08 3D multibeam surveillance, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.Selain itu masih ada sistem datalink LINK Y Mk2, sistem sonar Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif, sistem komunikasi kelautan Thales/Signaal FOCON, Decoy/Chaff Launcher TERMA SKWS, dan sistem manajemen platform integral Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System.Seluruh sistem persenjataan dan kelengkapan teknologi ini juga akan dipasang pada tiga kapal korvet lainnya: KRI Hasanuddin 366, KRI Sultan Iskandar 367, dan KRI Frans Kaisiepo 368, yang serahterimanya akan menyusul kemudian. KRI Hasanuddin dijadwalkan pada November tahun ini, KRI Sultan Iskandar pada September 2008 dan KRI Frans Kaisiepo pada Maret 2009.Panjang kapal-kapal patroli tempur korvet kelas SIGMA (
Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) yang bakal memperkuat TNI AL ini mencapai 90,71 meter, lebar 13,02 meter, draft 3,6 meter, displacement: 1692 ton, dan memiliki akomodasi untuk 80 personel.Dengan kecepatan maksimal 28 knot dan kecepatan jelajah 18 knot serta kemampuan teknologinya sebagai siluman (
stealth), keempat korvet ini menjadi kapal tercanggih di kelasnya saat ini. Setelah diserahterimakan 2/7/2007, KRI Diponegoro akan berangkat menuju Indonesia pada 23/7/2007 dan diperkirakan tiba pada Agustus.
(es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini