Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyampaikan apresiasi atas capaian strategis Presiden Prabowo dalam merampungkan kesepakan strategis ini.
Ia menilai rampungnya substansi IEU-CEPA sebagai tonggak bersejarah dalam transformasi perdagangan Indonesia.
"Kesepakatan ini akan menjadi game changer dalam investasi dan perdagangan kita. Indonesia tidak hanya memperoleh akses pasar yang lebih luas di Eropa, tetapi juga mendapatkan kepercayaan global yang memperkuat posisi tawar kita dalam rantai pasok internasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/7/2025).
Ia menjelaskan perjanjian ini akan menghapus tarif bea masuk hingga 80% untuk produk ekspor Indonesia ke Eropa dalam waktu 1 hingga 2 tahun sejak kesepakatan diberlakukan.
Eddy menyebut sejumlah sektor strategis akan langsung merasakan manfaat dari tarif nol persen ini, seperti industri tekstil, alas kaki, perikanan, kopi, kakao, hingga kelapa sawit. Ia meyakini dampaknya akan signifikan terhadap peningkatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan UMKM sebagai pilar ekonomi nasional.
"Kita berpotensi mengalami peningkatan ekspor lebih dari 50 persen dalam 3-4 tahun ke depan. Tapi ini tidak otomatis terjadi tanpa kesiapan sektor domestik, terutama dari sisi kualitas produk, daya saing, dan kepatuhan pada standar keberlanjutan Uni Eropa. Oleh karena itu aspek lingkungan hidup dan pemanfaatan energi terbarukan dalam proses produksi barang ekspor Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus," jelasnya.
Ia juga mendorong pemerintah segera menuntaskan proses legal scrubbing dan ratifikasi, agar perjanjian dapat mulai diberlakukan pada akhir 2026. Selain itu, menurutnya penguatan kelembagaan industri, penyelarasan standar produk, dan fasilitasi pembiayaan juga penting agar pelaku usaha dalam negeri siap bersaing di pasar Eropa.
"Perjanjian ini bukan hanya soal tarif, tetapi tentang alih teknologi, penciptaan nilai tambah, dan keberlanjutan. Ini sejalan dengan visi Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia sebagai Raja Energi Hijau Dunia. IEU-CEPA adalah jembatan menuju diplomasi ekonomi hijau yang inklusif," tegasnya.
Ia berharap seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, maupun asosiasi industri dapat bersinergi demi memaksimalkan manfaat IEU-CEPA untuk kepentingan nasional jangka panjang.
Simak Video: RI-Uni Eropa Akhirnya Sepakati Perjanjian Dagang IEU-CEPA
(anl/ega)