"Hari ini kami sedang melaksanakan evaluasi terkait dengan SPMB. Memang laporan dari beberapa daerah itu banyak dari sekolah-sekolah kita yang masih belum ada siswanya, bahkan kurang siswa," kata Lalu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).
"Akibat dari di sekolah-sekolah tertentu ada penambahan rombel (rombongan belajar), penambahan kelas," sambungnya.
Komisi X DPR akan bertanya kepada Abdul Mu'ti terkait perkembangan SPMB. Salah satunya ada penemuan daerah-daerah yang terus menambah rombel.
"Nah, ini yang nanti kami akan tanyakan, tepatnya besok hari Rabu kami akan undang Mendikdasmen sekaligus untuk mengevaluasi pelaksanaan SPMB," ujarnya.
Padahal, kata dia, SPMB dibentuk untuk mewujudkan pendidikan semua jenjang dan daerah. Namun, dia mengatakan saat ini banyak sekolah yang mengeluh kekurangan siswa.
"(Evaluasi) ketentuan SPMB kemarin, sehingga berubah nama dari PPDB menjadi SPMB adalah salah satu yang dipersyaratkan tidak boleh ada penambahan rombel, penambahan ruang kelas," ujarnya.
"Yang kedua, masih juga ribut-ribut satu kelas ada lebih dari 36 siswa. Seperti terjadi di Jawa Barat, misalnya, itu 50 siswa dalam satu kelas. Akhirnya yang terjadi siswa merasa sumpek, kemudian ruang kelasnya tidak sesuai dengan jumlah siswa yang ada di situ," imbuhnya.
Simak juga Video 'Serba Serbi Hari Pertama Tahun Ajaran Baru':
(amw/rfs)