Prabowo hadir atas undangan Presiden Emmanuel Macron sebagai tamu kehormatan dalam Parade Militer Bastille Day. Kehadiran Prabowo di Paris ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama antara Indonesia dan Prancis.
"Indonesia turut andil memeriahkan perayaan ini dengan mengirimkan 451 personel gabungan TNI-Polri sebagai pasukan defile dan drum band. Ini adalah bagian dari hubungan diplomatik Indonesia-Prancis yang sudah terjalin sejak 1950 dan kini memasuki usia 75 tahun," ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Selasa (15/7/2025).
Sebagai bagian dari perayaan Hari Nasional Prancis atau Bastille Day, Indonesia mengirimkan 451 personel gabungan dari TNI dan Polri. Pasukan ini berpartisipasi dalam defile militer dan pertunjukan drum band, yang menjadi bagian dari rangkaian acara utama di Champs-ΓlysΓ©es, Paris.
Kehadiran kontingen Indonesia menjadi salah satu bentuk penghormatan dalam hubungan diplomatik antara kedua negara serta dalam rangkaian memperingati 75 tahun perjalanan panjang hubungan diplomatik Indonesia-Prancis sejak tahun 1950. Fadli menyatakan partisipasi Indonesia dalam perayaan ini mencerminkan semangat persahabatan yang telah terjalin lama antara Indonesia dan Prancis.
Adapun, makna dan partisipasi Indonesia dalam Bastille Day 2025 mencakup beberapa hal penting dan strategis. Pertama, pengakuan internasional terhadap profesionalisme, kedisiplinan, dan dedikasi prajurit Indonesia di panggung dunia.
Kedua, cerminan integritas dan semangat kebangsaan prajurit Indonesia yang tampil membanggakan dalam forum militer internasional. Selanjutnya, simbol kepercayaan dan hubungan strategis antara Indonesia dan Prancis di bidang pertahanan.
Selain itu, partisipasi ini menjadi wujud nyata diplomasi pertahanan Indonesia untuk memperkuat stabilitas kawasan dan mendukung perdamaian global. Terakhir, merupakan kebanggaan nasional atas kontribusi prajurit Indonesia dalam peringatan hari bersejarah dunia yang menjunjung nilai kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan.
Pada hari sebelumnya, Fadli juga mengunjungi Museum Phono Paris, sebuah institusi budaya yang menyimpan dan merawat sejarah rekaman suara sejak abad ke-19. Museum ini memiliki koleksi berharga, seperti ponograf, gramofon, tape recorder, kaset, CD, hingga file mp3, yang menggambarkan perkembangan teknologi perekaman suara dari masa ke masa.
"Beberapa gramofon dan piringan hitam juga dipamerkan di Galeri Phono. Masuk ke dalamnya, disuguhi petualangan besar yang berhubungan dengan rekaman suara/sejarah suara dari tahun 1857 hingga saat ini," ujar Fadli.
Hal tersebut ia sampaikan seusai meninjau koleksi di Museum Phono. Kunjungan ke Museum Phono ini menjadi momen reflektif terhadap pentingnya pelestarian artefak budaya dan teknologi suara, sejalan dengan misi Kemenbud dalam menjaga warisan budaya takbenda, termasuk rekaman musik dan tradisi lisan.
Kemenbud memandang kunjungan kenegaraan ini sebagai momentum strategis untuk memperkuat kerja sama kebudayaan antara Indonesia dan Prancis, khususnya dalam bidang pelestarian warisan budaya dan kolaborasi lintas negara. Sebagai informasi, kunjungan kenegaraan ini turut dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto; Menteri Investasi dan Hilirisasi RI Rosan Roeslani; Panglima TNI Agus Subiyanto; Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Prancis Muhammad Oemar; serta Atase Pertahanan KBRI Paris Marsekal Pertama TNI Anang Surdwiyono.
Lihat Video 'Di Depan Prabowo, Kuda Parade Militer Bastille Day Jatuh':
(prf/ega)