Rotasi Bumi Lebih Cepat, Ini Hari Terpendek di Juli dan Agustus 2025

Rotasi Bumi Lebih Cepat, Ini Hari Terpendek di Juli dan Agustus 2025

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Senin, 14 Jul 2025 11:34 WIB
Bumi mencatat hari terpendek dalam sejarah karena rotasi lebih cepat, mengapa fenomena ini bisa terjadi?
Ilustrasi (Foto: BBC Magazine)
Jakarta -

Bumi diprediksi mengalami rotasi lebih cepat dari biasanya pada Juli dan Agustus 2025. Fenomena ini membuat beberapa hari dalam periode tertentu berlangsung sedikit lebih singkat, meskipun selisihnya hanya dalam hitungan milidetik.

Secara umum, manusia tidak akan merasakan perbedaan durasi hari dalam skala sekecil itu. Namun, perubahan kecil ini tetap signifikan, terutama bagi sistem yang mengandalkan presisi waktu tinggi seperti navigasi satelit, komunikasi global, dan transaksi finansial internasional yang sangat bergantung pada sinkronisasi waktu.

Kapan Hari-hari Terpendek Terjadi?

Mengutip laporan Time and Date, update per 10 Juli 2025, hari-hari terpendek diperkirakan terjadi pada 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus. Data terbaru menunjukkan bahwa hari terpendek juga terjadi pada 10 Juli, meski hal ini masih menunggu konfirmasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut perkiraan durasi rotasi Bumi pada tanggal-tanggal tersebut:

  • 9 Juli 2025: -1,23 milidetik (menunggu konfirmasi)
  • 10 Juli 2025: -1,36 milidetik (menunggu konfirmasi)
  • 22 Juli 2025: -1,34 milidetik (prediksi)
  • 5 Agustus 2025: -1,25 milidetik (prediksi)

Mengapa Rotasi Bumi Lebih Cepat?

Satu hari rotasi Bumi secara standar berlangsung selama 86.400 detik atau 24 jam. Namun, dalam praktiknya, durasi ini bisa sedikit bervariasi secara alami. Hingga tahun 2020, rekor hari terpendek yang tercatat oleh jam atom adalah -1,05 milidetik.

ADVERTISEMENT

Artinya, Bumi menyelesaikan satu rotasi penuh lebih cepat dari waktu normal. Sejak saat itu, rekor hari terpendek terus terpecahkan hampir setiap tahun. Pada 5 Juli 2024, hari terpendek tercatat sebesar -1,66 milidetik.

Hingga kini, penyebab pasti dari percepatan rotasi ini belum diketahui secara pasti. "Tidak ada yang menduga hal ini," kata Leonid Zotov, pakar rotasi Bumi dari Universitas Negeri Moskow. "Penyebab percepatannya belum dapat dijelaskan."

Sejumlah analisis menyebut bahwa perubahan ini kemungkinan berkaitan dengan dinamika di inti dalam Bumi. Namun, para ilmuwan masih terus melakukan penelitian untuk memahami fenomena ini secara lebih menyeluruh.

Lihat juga Video 'Rotasi Bumi Sudah Bergeser Hingga 45 cm, Kok Bisa?':

(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads