Hujan deras yang terjadi terus menerus menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Pemprov DKI Jakarta meminta anak-anak untuk tidak bermain air banjir karena berbahaya.
Berikut informasinya.
5 Bahaya Main Air Banjir
Mengutip dari akun Instagram Pemprov DKI Jakarta (@dkijakarta), air banjir sangat berbahaya serta berisiko pada kesehatan dan keselamatan warga. Risiko terpeleset, hanyut hingga tenggelam terseret arus banjir dapat berakibat fatal kehilangan nyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut hal-hal yang dapat terjadi apabila bermain air banjir:
- Leptospirosis
Penyakit akibat bakteri Leptospira interrogans dari urin/darah hewan yang terinfeksi bakteri ini, umumnya tikus. Ditularkan melalui paparan air/tanah yang terkontaminasi. - Hewan Liar
Meningkatnya curah hujan menyebabkan hewan liar, seperti ular, biawak, dan serangga keluar dari habitatnya untuk mencari makan dan tempat yang lebih kering. - Hipotermia
Tubuh kehilangan suhu tubuh dengan cepat akibat terpapar dingin dalam waktu lama, seperti terlalu lama memakai baju yang basah karena air banjir. - Masalah Kulit
Bermain di air banjir yang kotor dan bercampur dengan kotoran manusia, hewan, sampah serta lumpur dapat memicu masalah pada kulit, seperti gatal-gatal dan infeksi kulit. - Keselamatan
Air banjir dapat membawa hewan liar hingga benda-benda tajam yang mengancam keselamatan. Ketinggian dan arus banjir juga berisiko dapat menyebabkan anak terbawa arus banjir/tenggelam.
![]() |
5 Kanal Pantau Banjir Jakarta
Berikut lima kanal yang bisa digunakan untuk lapor situs darurat atau mencari informasi seputar banjir di Jakarta.
- Situs pantaubanjir.jakarta.go.id
Info terbaru terkait informasi banjir serta penanganannya. - JAKI
Lapor melalui fitur Laporan Warga. - BMKG
Peringatan dini potensi bencana. - Website dan Media Sosial BPBD
Peringatan dini, tinggi muka air, update banjir/genangan, penanganan bencana. - Jakarta Siaga 112
Dalam keadaan darurat, hubungi Jakarta Siaga 112 untuk penanganan lebih lanjut.
4 Tingkatan Siaga Banjir
Merujuk pada 'Modul Sistem Informasi Banjir' oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), status siaga banjir adalah hasil analisa berupa informasi yang didapatkan dari stasiun-stasiun pengamatan Tinggi Muka Air (TMA) yang ada di sungai-sungai. Semakin tinggi TMA-nya, semakin tinggi pula status siaganya.
Sementara itu, tingkatan siaga banjir adalah urutan status siaga banjir. Tingkatan tersebut tergantung pada ketinggian permukaan air.
Ada empat tingkatan siaga banjir, yaitu siaga 4, siaga 3, siaga 2, dan siaga 1. Apa bedanya?
- Siaga 4:
Belum ada peningkatan debit air secara mencolok. Komando di lapangan, termasuk membuka atau menutup pintu air serta akan dikemanakan arah air cukup dilakukan oleh komandan pelaksana dinas atau wakil komandan operasional wilayah. - Siaga 3:
Hujan yang terjadi menyebabkan terjadinya genangan air di lokasi-lokasi tertentu, tetapi kondisinya masih belum kritis dan membahayakan. Apabila status siaga tiga sudah ditetapkan, masyarakat sebaiknya mulai berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatunya dari berbagai kemungkinan bencana banjir. Penanganan siaga tiga diserahkan kepada masing-masing suku dinas pembinaan mental dan kesejahteraan sosial (Bintal Kesos) di masing-masing wilayah. - Siaga 2:
Bila wilayah genangan air mulai meluas, maka akan ditetapkan siaga dua. Penanggungjawab untuk siaga dua ini adalah ketua harian satkorlak Penanggulangan Bencana Provinsi (PBP) yaitu sekretaris daerah. - Siaga 1:
Bila dalam enam jam genangan air tersebut tidak surut dan kritis, maka ditetapkan siaga satu. Penanggung jawab penanganan status siaga satu langsung oleh gubernur.
Simak juga Video 'Permintaan Maaf Pramono karena Masih Ada Warga Terdampak Banjir':
(kny/imk)