Muharam merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah. Pada tahun 1447 Hijriah ini, bulan Muharam jatuh pada rentang Juni hingga Juli 2025. Penetapan awal dan akhir bulan ini penting untuk diketahui karena berkaitan dengan jadwal ibadah, puasa sunah, hingga penghitungan hari-hari istimewa dalam Islam.
Namun, terdapat sedikit perbedaan penetapan tanggal awal dan akhir bulan Muharam 1447 H antara kalender yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) dan kalender yang digunakan oleh Muhammadiyah. Informasi ini dapat dilihat melalui Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam RI serta Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang resmi digunakan Muhammadiyah mulai tahun ini.
Berikut informasi lengkapnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muharam 1447 H Versi Kalender Hijriah Kemenag
Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025, awal bulan Muharam yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharam 1447 H ditetapkan jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Sementara akhir bulannya yang bertepatan dengan tanggal 29 Muharam 1447 H jatuh pada Jumat, 25 Juli 2025.
Berikut tampilan kalendernya:
![]() |
Muharam 1447 H Versi KHGT Muhammadiyah
Sementara itu, Muhammadiyah berdasarkan Kalender Hijriah Tunggal Global (KHGT) menetapkan awal bulan 1 Muharam 1447 H jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025. Sementara akhir bulannya yang bertepatan dengan tanggal 30 Muharam 1447 H jatuh pada Jumat, 25 Juli 2025.
Berikut tampilan kalendernya:
![]() |
Artinya, meskipun terdapat perbedaan pada penetapan awal bulan, tanggal berakhirnya bulan Muharam 1447 H versi KHGT Muhammadiyah ternyata sama dengan versi kalender Hijriah Indonesia dari Kemenag, yakni pada Jumat, 25 Juli 2025.
Secara keseluruhan, perbedaan antara kalender Kemenag dan Muhammadiyah hanya terjadi pada penetapan awal bulan, yaitu selisih satu hari antara 26 dan 27 Juni 2025. Namun, kedua kalender tersebut sama-sama mencantumkan 25 Juli 2025 sebagai hari terakhir bulan Muharam 1447 H, meski dengan jumlah hari yang berbeda, yakni 29 hari versi Kemenag dan 30 hari versi Muhammadiyah.
Baik kalender Hijriah Indonesia maupun KHGT memiliki dasar metode penanggalan masing-masing yang sah dan dapat dijadikan acuan. Masyarakat dapat menyesuaikan penggunaan kalender sesuai rujukan lembaganya masing-masing, terutama dalam pelaksanaan ibadah yang juga jatuh di bulan ini.
Simak juga Video 'Memaknai Tahun Baru Islam 1 Muharram':
(wia/imk)