Semarang - Gubernur DKI Sutiyoso bakal menerima gelar Doktor
Honoris Causa dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Mantan Pangdam Jaya ini dianggap sukses memimpin ibukota selama dua periode. "Seminar ini adalah bagian dari proses itu. Dia (Sutiyoso) bakal diberi penghargaan Doktor
Honoris Causa bidang ekonomi," kata Humas Undip, Adi Nugroho, usai seminar yang menghadirkan Sutiyoso sebagai pembicara tunggal di Gedung Pascasarjana Undip, Jalan Imam Bardjo Semarang, Senin (2/7/2007). Adi menambahkan, rencananya, 4 Agustus mendatang, gelar itu akan dianugerahkan. Namun sebelum itu, Sutiyoso masih punya pekerjaan rumah untuk membuat materi yang akan dipresentasikan di hadapan empat Guru Besar Undip.Sutiyoso merupakan orang ke-5 yang mendapatkan gelar Doktor
Honoris Causa. Sebelumnya, Undip memberikan penghargaan serupa kepada Gubernur BI Burhanuddin Abdullah, Raja Malaysia Yang Dipertuan Agung, mantan Menlu Ali Alatas, dan Menteri PU Djoko Kirmanto.Sutiyoso yang sempat dimintai keterangan sesaat sebelum meninggalkan acara seminar mengaku cukup senang atas penghargaan itu. Menurut dia, hal itu menunjukkan apa yang dia lakukan selama ini mendapat perhatian masyarakat. Lelaki kelahiran Semarang itu menjelaskan, sebelumnya dia pernah mendapat penghargaan serupa dari
Busan University, Korea. "Saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas penghargaan itu. Saya masih punya waktu sebulan untuk menyelesaikan bahan presentasi," katanya. Sementara dalam seminar yang dihadiri ratusan orang itu Sutiyoso menyampaikan bidang-bidang yang selama ini jadi fokus pemprov DKI. Selain infrastruktur, Sutiyoso menyoroti bidang pemberdayaan UKM dan partisipasi publik. Dalam memimpin DKI, Sutiyoso mengaku lebih banyak menggunakan tangan besi. "Jakarta itu kan isinya binatang buas. Jadi gubernurnya harus lebih buas," katanya bermetafora yang membuat peserta seminar tertawa lebar. Acara itu dimoderatori Dosen Pascasarjana UI yang juga Penasihat Presiden di 'Republik Mimpi', Effendi Gozali. Beberapa kali, Sutiyoso dan Effendi Gozali membuat peserta seminar terpingkal, karena keduanya saling meledek. Terutama saat membicarakan sisi jelek Jakarta.
(try/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini