Banda Aceh - Boleh dibilang, mendapatkan ganja di Aceh bukanlah hal yang sulit. Harganya juga tak mahal-mahal amat, jika dibanding di daerah lain di Indonesia. Konon, kualitas ganja di Aceh disebut sebagai salah satu ganja terbaik di dunia.Karena begitu kesohornya ganja Aceh, tak heran, jika orang-orang luar Aceh, yang kebetulan bertandang ke negeri berjuluk Serambi Makkah ini, pasti tak akan melewatkan bertanya seputar ganja Aceh. Orang-orang Aceh yang kebetulan bepergian ke luar Aceh, juga kerap ditanya soal "barang" yang satu ini. Apalagi, ganja di Aceh tak hanya dikonsumsi dengan cara mengisapnya secara utuh atau dicampur ke dalam tembakau rokok kretek atau putih. Tapi juga dicampur dengan beberapa jenis makanan dan juga minuman. "Saya memang pakai biji ganja yang sudah dihaluskan ke dalam gulai kambing saya. Karena selain daging kambing jadi terasa empuk, rasa gulainya juga jadi tambah enak," aku salah seorang pedagang gulai kameng (gulai kambing-red) di kawasan Peuniti, Banda Aceh, yang tak bersedia disebutkan namanya pada
detikcom, Minggu (1/7/2007). Dikatakannya, biji ganja yang dihaluskan tersebut didapatnya dari tukang bumbu langgannnya di salah satu kawasan di pasar tradisional di Banda Aceh. Menurutnya, ada dua teknik yang kerap dilakukan ketika mencampurkan biji ganja yang sudah dihaluskan ke dalam gulai kameng. Pertama, dengan mencampurkannya bersama bumbu gulai yang lain. Tapi teknik atau cara yang lebih lazim lagi digunakan para pedagang dan tukang masak gulai kameng dengan cara memasukkan biji ganja yang sudah dihaluskan ke dalam kepala kambing yang sudah dibersihkan dan dibelah dua. Setelah ganja yang dihaluskan dimasukkan, kepala kambing yang telah dibelah dua itu, diikat kembali sehingga menyatu. Baru kemudian, kepala kambing dimasukkan ke dalam gulai. Setelah tambahan bumbu spesial ini, soal cita rasanya, jangan ditanya. Tetapi, bagi yang tak biasa menyantap gulai kambing dengan tambahan 'bumbu' spesial ini, dijamin bisa jadi puyeng atau diserang rasa kantuk yang luar biasa. Mau coba? Tapi tak semua penjual gulai kambing atau tukang masak gulai kameng memakai ganja sebagai bumbu tambahan. Jadi, ketika jalan-jalan ke Aceh atau Banda Aceh khususnya, kemudian hedak mencicipi gulai kambing, jangan mengira semua penjual gulai kambing menerapkan resep ini. Sementara, para pengisap ganja di Aceh, umumnya tak mencampur biji ganja ke dalam lintingan ganja yang mereka isap. Sebab, jika biji ganja ikut dikonsumsi dalam lintingan ganja, diyakini dapat menyebabkan mata belekan.
(ray/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini