OSO Puji Sudaryono Satukan Dualisme HKTI, Ungkap Harapan Prabowo

OSO Puji Sudaryono Satukan Dualisme HKTI, Ungkap Harapan Prabowo

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 27 Jun 2025 07:22 WIB
Laskar Muda Hanura (LASMURA) menggelar Β Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dengan agenda tunggal yaitu Β memilih ketua Umum Lasmura yang baru. Acara berlangsung di Jakarta pada selasa 20 Mei 2025 dan dibuka langsung oleh Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta.
Oesman Sapta Odang (OSO) (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) resmi mengakhiri babak panjang dualisme kepemimpinan dengan terpilihnya Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum HKTI periode 2025-2030. Oesman Sapta Odang (OSO) memuji sosok Sudaryono.

Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI, Oesman Sapta Odang (OSO) memastikan, peleburan dua pengurus ini akan mulus sampai ke tingkat akar rumput. OSO menilai penyatuan ini akan menjadi lompatan untuk melindungi dan memperjuangkan nasib petani.

OSO menegaskan, terpilihnya Wamentan Sudaryono menjadi Ketum HKTI merupakan keinginan dari Presiden Prabowo Subianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah bertemu dengan Presiden Prabowo. Peluk-pelukan. Besar harapan Presiden Prabowo agar HKTI bersatu," ungkap OSO, Jumat (26/6/225).

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) periode 2017-2019 ini menambahkan, jumlah petani di Indonesia sangat besar, sekitar 76 juta. Sebab itu, petani membutuhkan dukungan, dan HKTI harus banyak turun ke desa-desa untuk memperhatikan para petani di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

"Petani itu tulang punggung, dan salah satu kekuatan bangsa," tegasnya.

OSO juga menilai, Sudaryono sebagai sosok yang layak dan bersih secara rekam jejak. Menurut dia, Ketua Partai Gerindra Jawa Tengah itu memiliki pengalaman organisasi dan pemahaman lapangan yang memadai.

Akhiri Dualisme HKTI

Terpilihnya Sudaryono menjadi tonggak sejarah baru bagi organisasi HKTI. Setelah lebih dari satu dekade terpecah dalam dua kubu antara pihak Fadli Zon dan Moeldoko, HKTI kini berada dalam satu komando kepemimpinan.

"Dalam rapat pimpinan (rapim), kita telah memilih, menunjuk dan mempercayakan Bapak Wamentan, Bapak Sudaryono, untuk memimpin HKTI ke depan," ujar Moeldoko dalam sambutannya saat Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (26/6).

Sudaryono yang berada di barisan depan pun langsung berdiri di hadapan Moeldoko. Ia memberi hormat kepada Moeldoko dan para anggota HKTI yang hadir di lokasi. Selain Muldoko dan Sudaryono, Munas ke-10 HKTI juga dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dan Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI, Oesman Sapta Odang (OSO).

Dalam kesempatan itu, Menteri Amran meminta, Sudaryono menjaga soliditas, dan mengakhiri semua persoalan yang terjadi sebelumnya. Dia juga meminta kepada Sudaryono merangkul semua kubu untuk masuk ke dalam organisasi yang akan dipimpinnya. Amran menilai, hal ini penting untuk mengembangkan HKTI ke depan.

"Sekarang, kita buka lembaran baru. Biarkan semua masuk Pak Dar (Sudaryono, red). Jabatan apa saja. Kalau perlu kembangkan ke samping. Sekretaris Jenderal (Sekjen)-nya ada lima, Bendahara Umum (Bendum)-nya ada lima, biarkan saja," tuturnya.

Amran mengatakan perjalanan dan kemajuan HKTI akan terseleksi secara alami di masa mendatang. Dia meyakini, orang-orang yang tidak mencintai dan tidak ingin membesarkan HKTI akan berguguran, atau terseleksi secara alamiah.

"Nanti akan berguguran sendiri. Memimpin itu ada konsekuensinya, bukan hal mudah. Saya sebagai pihak yang menjembatani, ini bukan hal mudah. Nanti saya bertemu dengan Pak OSO, Pak Muldoko, itu nggak mudah. Saya akan dimintai pertanggungjawaban," jelas dia.

Ketua Umum HKTI, Sudaryono menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran organisasi sebagai mitra strategis Pemerintah, sekaligus pelindung kepentingan petani. Dia juga menyoroti beberapa persoalan utama di sektor pertanian, seperti distribusi pupuk yang belum merata, harga komoditas yang tidak stabil, serta birokrasi subsidi yang sering tidak tepat sasaran.

"Saya anak petani, dan saya tahu betul apa yang dirasakan para petani di lapangan. Jadi, saya akan kerja keras tanpa rem. Harus gaspol demi swasembada pangan seperti visi Presiden Prabowo," ujarnya.

Ke depan, Sudaryono menjanjikan revitalisasi organisasi melalui pendekatan teknologi, pelibatan generasi muda, serta kolaborasi lintas lembaga dan kementerian. Dia juga menyadari, semua program itu hanya akan berhasil jika benar-benar menyentuh kebutuhan petani di akar rumput.

Tonton juga "Pesan OSO di Bukber Hanura:Kita Dipilih Rakyat, Masyarakat Lebih Penting" di sini:
(lir/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads