Momen Haru Dialog Mensos dengan Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat

Momen Haru Dialog Mensos dengan Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat

Moch Prima Fauzi - detikNews
Rabu, 25 Jun 2025 16:16 WIB
Kemensos
Foto: dok. Kemensos
Jakarta -

Suasana haru menyelimuti dialog Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan ratusan orang tua siswa Sekolah Rakyat di aula Pusdiklatbangprof Margaguna, Jakarta Selatan.

Dalam agenda bertajuk 'Sosialisasi dan Dialog Sekolah Rakyat Berasrama' ini Gus Ipul mengatakan pada orang tua calon siswa bahwa Sekolah Rakyat akan membentuk mental, karakter dan pengetahuan para siswa sehingga memiliki masa depan lebih baik.

"Kalau ada anak dari keluarga miskin bisa masuk sekolah bagus, berasrama, dan diasuh dengan kasih sayang serta disiplin, itu bukan hanya urusan pendidikan. Itu pesan kuat bahwa negara tidak pernah abai," ujar Gus Ipul, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul menambahkan bahwa Sekolah Rakyat adalah ruang harapan, bukan belas kasihan. Ia ingin anak-anak tumbuh dengan rasa percaya diri karena merasa dihargai oleh negaranya.

"Kami ingin mereka berdiri tegak bukan karena dikasihani, tapi karena hak mereka dipenuhi. Dari sini, anak-anak akan tumbuh menjadi manusia merdeka yang tahu arah hidupnya," katanya.

ADVERTISEMENT

Gus Ipul menyadari memang tak mudah bagi orang tua melepaskan anak-anaknya untuk tinggal di asrama. Namun demi kebaikan dan masa depan sang anak, keputusan ini harus diambil. Kuncinya, kata Gus Ipul, adalah percaya bahwa Sekolah Rakyat dikelola oleh para profesional dan mengedepankan ikatan kekeluargaan, sehingga orangtua diperbolehkan menjenguk anak-anaknya kapan saja.

"Arahan presiden, orang tua boleh menengok kapan pun. Karena ini Sekolah Rakyat, sekolahnya rakyat, anak-anak rakyat," kata Gus Ipul.

Kepada para orang tua siswa Sekolah Rakyat, Gus Ipul lantas menunjukkan video kisah dua remaja bernama Ade dan Randi, warga Radio Dalam, Gandaria, Jakarta Selatan. Keduanya tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMA karena keterbatasan ekonomi mengingat ayahnya hanya kuli bangunan.

"Kisah ini mewakili banyak anak yang punya potensi, tapi terhenti di tengah jalan. Sekolah Rakyat adalah jalan untuk melanjutkan mimpi mereka," katanya.

Gus Ipul juga memperlihatkan cuplikan pidato Presiden Prabowo Subianto dalam acara halalbihalal bersama purnawirawan TNI dan keluarga besar Polri. Di momen itu ia menyatakan komitmen membangun 100 Sekolah Rakyat setiap tahun untuk keluarga yang paling tidak mampu.

Ia menjelaskan Sekolah Rakyat tidak hanya akan mencetak anak-anak cerdas, tapi juga membentuk karakter dan jati diri yang kuat. Lulusan sekolah ini diharapkan menjadi generasi emas Indonesia 2045 yang tangguh, percaya diri, dan tetap bangga terhadap orangtuanya.

"Pendidikan itu harus sesuai bakat. Anak-anak tidak bisa disamakan. Burung jangan disuruh berenang, ikan jangan disuruh terbang. Maka Sekolah Rakyat akan memfasilitasi anak-anak sesuai keunggulannya, entah jadi pedagang, guru, chef, atau apa pun," jelasnya.

Sekolah Rakyat adalah sekolah gratis berkonsep asrama yang digagas Presiden Prabowo khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Tujuan dari program ini adalah memberikan akses pendidikan berkualitas dan berkarakter untuk memutus mata rantai kemiskinan. Dalam skema pengentasan kemiskinan ini, orangtua siswa juga dilibatkan. Mereka akan mendapat program pemberdayaan dan rumahnya yang tak layak huni bakal diperbaiki.

Proses seleksi calon siswa Sekolah Rakyat tidak melibatkan tes akademik, melainkan melalui verifikasi administratif dan pemeriksaan kesehatan. Meski tidak ada tes administrasi tapi dalam proses pembelajaran Sekolah Rakyat akan ada pencarian bakat siswa.

Proses rekrutmen siswa juga dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), dinas sosial daerah, dinas pendidikan, hingga BPS. Seluruh data diverifikasi untuk memastikan hanya mereka yang benar-benar berhak yang bisa masuk, yaitu anak-anak dari keluarga miskin yang berada di Desil 1 dan 2 data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).

"Tidak boleh ada yang main-main dalam proses seleksi. Semuanya harus melalui verifikasi lintas sektor dan disetujui oleh kepala daerah," terang Gus Ipul.

Momen penuh haru terjadi saat Gus Ipul mendengarkan langsung kisah perjuangan orang tua calon siswa Sekolah Rakyat, Ikin Sasikin (62), warga Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dengan suara bergetar, Ikin menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya karena putrinya, Tika Pratiwi (16) anak terakhir dari tiga bersaudara akan menjadi bagian dari Sekolah Rakyat.

"Saya sangat terharu sekali dengan apa yang dilakukan oleh Bapak Presiden kita, juga Bapak Menteri. Profil yang ditayangkan tadi sangat mirip dengan kehidupan kami. Ini sangat menyentuh dan membanggakan," ungkapIkin, yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan serabutan dengan penghasilan tak menentu.

Hal yang sama juga disampaikan Tika Pratiwi. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan harapannya bisa mengubah nasib keluarga melalui pendidikan. "Saya bangga sama orang tua saya. Walaupun mereka kekurangan, mereka selalu ada untuk saya," tutur Tika.

Tika berharap suatu hari bisa menjadi chef, meski sempat bermimpi menjadi pemain sepak bola.

Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata dari arahan Presiden Prabowo untuk memuliakan keluarga kurang mampu dan memberi ruang bagi anak-anak dari lingkungan tidak mendukung untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.

"Sekolah ini bukan untuk anak yang pintar secara akademik, tapi untuk anak-anak yang selama ini terhambat aksesnya ke pendidikan. Tidak ada tes akademik. Tesnya hanya administrasi dan kesehatan. Ini selektif, tapi adil," tegasnya.

Untuk tahap pertama sekolah rakyat di 100 titik yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun ajaran baru mendatang, sebanyak 9.755 siswa telah terdata. Dalam perencanaan seluruh siswa tahap pertama memulai masa orientasi pada 14 Juli 2025 dan langsung tinggal di asrama yang sudah dilengkapi fasilitas mumpuni.

Dengan tambahan 100 titik baru sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Kemensos menargetkan total siswa yang belajar di Sekolah Rakyat tahun ini mencapai lebih dari 20 ribu orang, didukung oleh 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, Kasudin Sosial Jakarta Selatan Bernard Tambunan, Kasudin Pendidikan Jakarta Selatan Sarwoko, Kepala Pusat Data dan Informasi Provinsi DKI Jakarta Rani, serta perwakilan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Risye Maris.

Tonton juga "Mensos: Hampir 3 Ribu Masyarakat Sanggah Penyaluran Bansos" di sini:

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads