Legislator Akan Minta Keterangan Basarnas soal Evakuasi Turis Brasil di Rinjani

Legislator Akan Minta Keterangan Basarnas soal Evakuasi Turis Brasil di Rinjani

Dwi Rahmawati - detikNews
Rabu, 25 Jun 2025 13:31 WIB
Jakarta -

Anggota Komisi V DPR RI Adian Napitupulu menyebut pihaknya akan meminta keterangan kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) terkait proses evakuasi warga Brasil, JDSP (27), yang terjatuh di Gunung Rinjani dan kini dikabarkan meninggal dunia. Adian mengatakan kejadian serupa tak boleh terulang di Indonesia.

"Harus bisa dong (minta keterangan Basarnas), kenapa nggak? Harus bisa, kan nggak boleh terulang yang kayak begitu," kata Adian di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2025).

Adian mengatakan Komisi V DPR akan mendalami proses evakuasi warga Brasil itu ke Basarnas. Ia mendengar medan di Gunung Rinjani sangat berat sehingga menyulitkan tim SAR melakukan evakuasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak yang harus kita dalami ya, bagaimana sih medannya, katanya medannya sangat buruk," kata dia.

Kendati demikian, Adian meminta agar sulitnya medan tidak dijadikan alasan negara tidak mampu. Ia menyebut bisa dikatakan tak mampu jika proses evakuasi dilakukan perorangan, sementara jika negara harus mengusahakan agar berhasil.

ADVERTISEMENT

"Gini, gini, kita itu tidak boleh mengatakan negara tidak mampu. Perorangan bisa tidak mampu, kalau negara, harus mampu gitu loh," ucapnya.

Sebelumnya, pendaki asal Brasil, JDSP (27), yang terjatuh di Gunung Rinjani, ditemukan oleh tim SAR gabungan di kedalaman 600 meter. Korban tadinya diperkirakan ada di kedalaman 400 meter.

"Pada pukul 16.52 Wita, telah dapat menjangkau di kedalaman 400 meter, pukul 18.00 Wita, satu orang rescuer dari Basarnas atas nama Hafid Hassandi berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter yang kita sebut Datum Point," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii lewat video di akun Instagram @sar_nasional, Selasa (25/6/2025).

Korban awalnya diperkirakan ada di kedalaman 400 meter. Namun ternyata ada pergeseran sehingga tim harus turun lebih dalam. Korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

"Di mana sebelumnya kita perkirakan korban ada di posisi kedalaman 400 meter dan ternyata setelah kita bisa menjangkau korban ternyata ada pergeseran turun ke bawah lagi," ujarnya.

Setelah posisi korban ditemukan, tim SAR melakukan proses evakuasi. Jenazah korban ditandu untuk menuju Posko Sembalun. Evakuasi dilakukan pagi tadi, Rabu (25/6), lantaran semalam cuaca sedang tidak mendukung.

"Setelah mendapatkan informasi tentang kondisi korban, tim SAR gabungan yang yang berada di LKP (lokasi kejadian perkara) atau kita sebut last known position, menyiapkan sistem evakuasi," katanya.

"Korban akan dievakuasi menyusuri rute pendakian menuju Posko Sembalun dengan cara ditandu," ungkapnya.

(dwr/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads