Cak Imin: Pesantren Harus Bangkit Memimpin Perubahan

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Rabu, 25 Jun 2025 07:13 WIB
Muhimin Iskandar atau Cak Imin. (Maulani Mulianingsih/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (Ketum PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengajak pesantren untuk bangkit dan menjadi pemimpin perubahan masa depan. Pesantren dinilai harus melakukan transformasi untuk menghadapi tantangan yang semakin besar khususnya perkembangan teknologi yang pesat.

Pernyataan itu disampaikan Cak Imin dalam pembukaan acara International Conference on the Transformation of Pesantren atau Internasional Transformasi Pesantren di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (24/6/2025).

"Dalam 10 tahun terakhir ini telah terjadi perubahan dramatis. Terjadi berbagai tantangan yang banyak, temuan-temuan teknologi baru, baik yang berbasis teknologi mesin maupun teknologi informasi," kata Cak Imin.

Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) itu mengatakan perubahan terjadi begitu dramatis. Seluruh sektor dinilai melakukan penyesuaian, karena tergagap. Misalnya, perubahan cara kerja, tata kelola dan manajemen, dan perubahan lainnya.

"Perubahan yang dramatis, misalnya perubahan teknologi, yang mau tidak mau, kita harus melakukan evaluasi. Pemerintah juga harus menyesuaikan cara kerja dan program," terang Gus Imin.

Mantan Wakil Ketua DPR itu mengatakan pesantren bukan hanya menjadi penonton, tapi harus menjadi pemimpin perubahan. Pesantren dinilai sudah sangat berpengalaman menghadapi berbagai situasi, mulai dari zaman penjajahan, kemerdekaan, reformasi, dan zaman sekarang ini.

Cak Imin menilai saat ini pesantren takut melakukan evaluasi atas ketergagapan dengan perubahan zaman. Hal itu terjadi bukan hanya di Indonesia, tapi juga di juga di seluruh dunia. Maka, pesantren disebut harus melakukan evaluasi untuk menghadapi tantangan yang ada.

"Berbagai perubahan itulah yang harus kita antisipasi. Pesantren harus melakukan perubahan dan menjadi pemimpin perubahan," bebernya.

Cak Imin mengajak pesantren untuk melakukan adaptasi dengan kemajuan teknologi, karena teknologi sangat mempengaruhi dakwah. Menurutnya, saat ini dakhwah islamiyah bukan bersumber dari para dai, tapi dakwah bersumber pada algoritma media sosial.

"Algoritma inilah yang mempengaruhi kepada seluruh tingkat kesadaran, militansi, dan adaptasi masyarakat," urainya.

Cak Imin menegaskan bahwa pengaruh algoritma ini sudah menjadi kenyataan yang tidak terbantahkan. Jadi, saat ini cara berpikir dan berprilaku masyarakat dinilai berdasarkan algoritma yang berkembang di media sosial.

"Karena algoritma, sekali kita tonton video di media sosial, maka video itu yang akan muncul terus. Ketika kita menonton ceramah wahabi, maka itu yang akan muncul terus," paparnya.

Cak Imin menegaskan bahwa tidak hanya pesantren yang mengalami kegagapan terhadap perkembangan teknologi, lembaga pendidikan yang lain juga belum menyiapkan daya tahan diri terhadap perkembangan yang ada. "Di tengah kondisi itulah, pesantren harus bangkit dan memimpin perubahan dan di masa yang akan datang," imbuh politikus asal Jombang, Jawa Timur itu.

Lihat juga Video Gibran Temui Gus Iqdam di Blitar, Ajak Kolaborasi Pemerintah-Ponpes




(rfs/zap)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork