Jokowi Tak Jadi Daftar Caketum, PSI Bicara Posisi di Belakang Layar

Jokowi Tak Jadi Daftar Caketum, PSI Bicara Posisi di Belakang Layar

Devi Puspitasari - detikNews
Selasa, 24 Jun 2025 16:14 WIB
Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman
Andy Budiman (dok Instagram/@andy_budiman_)
Jakarta -

Plt Ketua Umum (Ketum) PSI Andy Budiman menanggapi Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tak mendaftar sebagai calon ketua umum (caketum) PSI. Menurutnya, dalam politik, semua bisa dimainkan, di depan atau di belakang panggung.

"Pertama, terkait dengan gabung sebagai anggota itu masih terbuka opsinya. Jadi sekali lagi ini kita kembalikan kepada Pak Jokowi. Tentu Pak Jokowi sebagai tokoh bangsa punya pertimbangan tersendiri untuk bergabung atau tidak kita hormati keputusan beliau," kata Andy saat jumpa pers di DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2025).

Andy mengatakan PSI menghormati dan tidak akan mengubah pandangan PSI terhadap Jokowi. PSI menghormati visi Jokowi membangun RI.

"Jadi sekali lagi kalau misalnya tadi dibilang apakah bagaimana responsnya Pak Jokowi nggak jadi mendaftar begitu ya. Kami sekali lagi menghormati pilihan Pak Jokowi," tuturnya.

Andy kemudian berbicara soal banyak fungsi dalam politik yang bisa dimainkan oleh siapa pun. Fungsi posisi dalam politik bisa formal atau informal dan juga di depan maupun belakang panggung.

"Dan bagaimanapun sekali lagi di dalam politik itu ada banyak fungsi yang bisa dimainkan oleh siapa pun gitu. Maksudnya fungsi dalam artian ada posisi formal, ada posisi informal, ada yang di depan panggung, ada yang di belakang layar, dan lain sebagainya," jelasnya.

"Semua opsi masih bisa terbuka dan sekali lagi apa yang diputuskan oleh Pak Jokowi merupakan sesuatu yang kami hormati. Dan bagi kami tidak ada yang berubah, Pak Jokowi tetap orang yang kami hormati," tutupnya.

Tonton juga "Ini Jawaban Kaesang Ditanya soal Kans Jokowi Daftar Caketum PSI" di sini:
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads