AdamAir dan Batavia Air Lega Naik Kelas II
Selasa, 26 Jun 2007 10:48 WIB
Jakarta - AdamAir dan Batavia Air patut lega karena naik kelas dari kategori III menjadi kategori II.Mereka layak gembira karena kerja kerasnya untuk memenuhi syarat perbaikan terbayar. Ada yang merekrut konsultan asing, ada yang pe-de dengan kontrol dari tenaga sendiri."Kita merekrut konsultan asing dari London, MARSH, sejak 2 bulan lalu untuk perbaikan manajemen terutama keamanan dan keselamatan," ujar Direktur Komunikasi AdamAir Danke Drajat ketika dihubungi detikcom, Selasa (26/6/2007).Konsultan asing itu, menurut Danke, direkrut untuk waktu 2 tahun. Konsultan asing itu direkrut 2 bulan lalu bersamaan dengan dibelinya saham PT AdamSky Connection Airline (AdamAir) oleh PT Global Transport Service sebesar 50 persen. Selain itu juga dilakukan pembenahan internal seperti peningkatan prosedur operasional. "Worth it-lah, kita lega," ujarnya.Lain dengan AdamAir yang merekrut konsultan asing, PT Metro Batavia (Batavia Air), cukup puas dengan meningkatkan pengawasan yang dilakukan oleh tenaga sendiri."Kita tingkatkan kontrol untuk implementasi di lapangan. Prosedur standar operasionalnya kan sebenarnya sudah ada, namun pelaksanaan di lapangan yang perlu diawasi," kata Manajer Humas Batavia Air Anton Situmeang kepada detikcom.Dalam meningkatkan pengawasan ini, menurut Anton, tidak ada pendampingan teknis dari pihak luar. "Tenaga kita sendiri sudah cukup. Kita juga diarahkan oleh Departemen Perhubungan," tutur Anton yang merasa lega dan senang maskapainya lolos dari lubang jarum.Pada Senin kemarin, Dephub mengumumkan rating maskapai penerbangan dalam negeri. Garuda masuk kategori I setelah mengantongi skor 168 dari range 162-200 poin, sehingga bisa naik kelas dari kategori II. Sementara 19 maskapai yang masuk kategori II (memenuhi peraturan penerbangan sipil yang berlaku) dengan skor antara 120-161 adalah Merpati Nusantara Airlines (152), Lion Mentari Airlines (131) Metro Batavia (128), Adam Sky Connection Airline (129), Sriwijaya Air (140), Wings Abadi Airlines (130), Indonesia Air Asia (142), Mandala Airlines (124), Kartika Airlines (132), Pelita Air Service (140).Riau Airlines (120), Ekpres Tranportasi Antarbenua (137), Trigana Air Service (127), Trans Wisata Prima Aviation (136), Travel Express Aviation Service (122), Republic Express Airline (120), Tri MG Intra Asia Airlines (128), Manunggal Air Service (135), Megantara (136).Nolak-nolakSelain melakukan perbaikan manajemen hingga teknis di lapangan, kenaikan peringkat itu mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Hal tersebut terlihat dari tingkat kepenuhan penumpang armadanya."Load factor kita rata-rata sekarang 95 persen, awal-awal terjadi kecelakaan sempat turun 70 persen tapi tidak lama," ujar Direktur Komunikasi AdamAir Danke Drajat.Bahkan untuk musim ramai seperti liburan ini, penumpang AdamAir lebih dari 100 persen. "Kita sampai nolak-nolak," kata Danke.Sementara itu jumlah penumpang Batavia Air tetap stabil dalam trentang waktu pengumuman rating pertama 22 Maret hingga pengumuman kedua pada 25 Juni 2007."Tahun ini rata-rata tingkat kepenuhan penumpang kita 85 persen, tidak ada pengaruhnya," jelas kata Manajer Humas Batavia Air Anton Situmeang.Untuk musim ramai, lanjut Anton, tingkat kepenuhan penumpang adalah 90 hingga 100 persen.
(nwk/nrl)