Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tak mendaftar calon ketua umum (Caketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keputusan ini diketahui usai sang putra, yang juga Ketum PSI saat ini, Kaesang Pangarep menyampaikannya kepada publik.
Adapun kader PSI sebelumnya memberikan karpet merah jika Jokowi ingin mendaftar sebagai calon Ketum PSI. PSI merasa sudah berjuang bersama Jokowi selama ini.
"Oh iya, tentu Pak Jokowi ini sekali lagi bagi kami adalah salah satu figur yang selama ini membersamai juga perjuangan partai PSI. Sehingga ketika Pak Jokowi mendaftar, ya tentu karpet merah akan kami berikan," kata Sekretaris SC Kongres PSI Benediktus Papa kepada wartawan di kantor PSI, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
Namun, Benediktus enggan menyatakan Jokowi bakal langsung menjadi ketum terpilih nantinya. Sebab, ada proses yang harus dilewati mulai verifikasi keanggotaan hingga pemilihan.
"Tapi sekali lagi, bahwa siapa yang akan menjadi ketua umum, tentu dikembalikan kepada seluruh anggota partai PSI yang hari ini teman-teman lihat sedang diverifikasi, siapapun yang dipilih oleh anggota partai, ya itulah yang akan kita terima sebagai ketua umum PSI yang baru," jelasnya.
Kaesang Ungkap Jokowi Tak Mendaftar
Kaesang diketahui mencoba peruntungan kembali menjadi Ketua Umum PSI. Pada Sabtu (21/6) ia resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum PSI.
Dalam kesempatan itu, ia lantas mengungkap alasan Jokowi tak mendaftar sebagai Caketum. Kaesang mengatakan ayah dan putra tak mungkin saling berkompetisi di lingkup pemilihan yang sama.
"Saya sudah berkomunikasi dengan beliau, saya sudah 1 minggu ini di Solo dan baru saja tadi mendarat pukul 03.00 tadi. Mengenai beliau akan menjadi Ketum atau tidak, itu sudah kami obrolkan di seminggu terakhir ini, dan nggak mungkin juga, anak sama bapak saling berkompetisi," kata Kaesang setelah mendaftarkan diri sebagai caketum PSI di DPP PSI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6/2025).
Kaesang mengatakan anak muda merupakan pemimpin masa kini, bukan pemimpin masa depan. Dia mengatakan hal itu kepada Jokowi untuk memberikan kesempatan kepada anak muda.
"Yang saya yakinkan kepada beliau adalah satu, berilah kesempatan kepada anak muda. Anak muda itu bukan pemimpin masa depan, anak muda itu pemimpin masa kini," ujarnya.
(dwr/imk)