Pos Soebianto Diresmikan, Bupati Bogor Ceritakan Sejarahnya

Pos Soebianto Diresmikan, Bupati Bogor Ceritakan Sejarahnya

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 17 Jun 2025 22:31 WIB
Ketum Partai NasDem Surya Paloh akan bertemu Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Rombongan Surya Paloh sudah tiba di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor.
Kediaman Presiden Prabowo Subianto di Bogor, Jawa Barat. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Bogor -

Pos Soebianto yang terletak di Sentul, Bogor, Jawa Barat, diresmikan. Pos tersebut merupakan pos pengamanan gabungan untuk mengamankan jalur kediaman Presiden Prabowo Subianto.

Bupati Bogor Rudy Susmanto menceritakan siapa sosok Soebianto, prajurit yang dijadikan nama pos tersebut. Dia mengatakan Soebianto merupakan kakak beradik.

"Tidak banyak yang tidak tahu siapa Soebianto. Soebianto adalah seorang kakak beradik yang satu namanya Soedjono Hadikusumo, yang satu namanya Soebianto Djojohadikusumo," kata Rudy dalam sambutannya, Selasa (17/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati Bogor Rudy Susmanto mengapresiasi pembangunan Pos Gadog Hoegeng. Dia menilai Pos ini menjadi ikon sebab menjadi pintu masuk wisatawan menuju ke Puncak. (dok Ist)Bupati Bogor Rudy Susmanto meresmikan Pos Soebianto. (dok Ist)

Keduanya gugur dalam Pertempuran Lengkong pada tahun 1946. Pada saat Soebianto gugur, lanjut Rudy, ditemukan di saku bajunya yang dinamakan Sajak Subianto.

"Yang isinya adalah 'kita tidak sendirian, beribu-ribu orang yang tidak kita kenal dan beribu-ribu orang yang tidak kenal kita. Tapi apa yang kita perbuat hari ini, akan menentukan nasib masa depan mereka'," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Rudy mengatakan bahwa tidak terbayangkan pada tahun itu, seorang ibu harus kehilangan dua orang putranya secara bersamaan. Pada akhirnya nama Soebianto menjadi nama dari presiden.

"Hari ini nama Soebianto Djojohadikusumo disematkan di nama Presiden Republik Indonesia. Beliau adalah paman dari Bapak Prabowo Subianto. Nama Soejono Djojohadikusumo disematkan kepada adik dari Presiden Republik Indonesia yang bernama Hashim Soejono Djojohadikusumo," bebernya.

Rudy mengatakan saat ini tidak perlu bertempur seperti tahun 1946. Namun dia mengatakan jasa para pahlawan harus dikenang dan semangatnya harus diwariskan.

"Hari ini kita hanya diminta untuk mengenang bahwa perjuangan mereka walaupun beliau sudah tiada, semangatnya hadir dalam perjuangan kita sehari-hari," pungkasnya.




(rdh/fca)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads