Co-Founder Tumbuh Institute Prof Dr Robet Dikukuhkan Jadi Guru Besar UNJ

Co-Founder Tumbuh Institute Prof Dr Robet Dikukuhkan Jadi Guru Besar UNJ

Mei Amelia R - detikNews
Selasa, 17 Jun 2025 13:33 WIB
Prof. Dr. Robet, M.A dikukuhkan sebagai Guru Besar Filsafat Sosial di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Foto: Prof. Dr. Robet, M.A dikukuhkan sebagai Guru Besar Filsafat Sosial di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). (dok. Istimewa)
Jakarta -

Akademisi sekaligus Co-Founder Tumbuh Institute, Prof Dr Robet MA dikukuhkan sebagai Guru Besar Filsafat Sosial di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pengukuhan ini menandai puncak perjalanan akademik dan pengakuan atas dedikasi serta kontribusinya yang signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan.

Pengukuhan Prof Robet atau yang dikenal Robertus Robet ini digelar pada Kamis, 12 Juni 2025. Pengukuhan ini dihadiri oleh sejumlah akademisi, pejabat negara, serta pegiat sosial dan lingkungan.

Dalam pidato ilmiahnya yang mengusung tajuk 'Dari Emansipasi ke Ekosipasi: Politik Ekologi dan Kewargaan Baru Indonesia', Prof Robet menyodorkan sebuah terobosan intelektual yang berani, membongkar konsep emansipasi klasik yang antroposentris, dan menggantinya dengan visi baru bernama ekosipasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Emansipasi telah gagal menjawab tantangan zaman, karena terlalu terpusat pada manusia dan mengabaikan bahaya kiamat antropologis akibat krisis ekologi," ujar Robet.

Salah satu poin penting dalam orasinya, Prof Robet merumuskan kembali nasionalisme Indonesia ke dalam bentuk baru yang disebutnya sebagai 'eko-nasionalisme'. Di dalamnya, alam diposisikan sebagai warga negara dengan hak dan martabat setara, bukan sekadar objek pembangunan atau pusaka budaya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Prof Robet juga mengangkat gagasan degrowth, yaitu demokratisasi pertumbuhan dengan cara menghentikan ekspansi produksi dan konsumsi yang merusak, serta mengutamakan koeksistensi, keadilan distribusi, dan regenerasi ekologi.

Dalam pengukuhannya tersebut, dosen Sosiolog UNJ itu juga memperkenalkan istilah eko-nasionalisme, bentuk baru nasionalisme yang memposisikan alam sebagai entitas politik dan hukum yang memiliki hak setara dengan manusia. Dalam konteks ini, gunung, sungai, pohon, dan laut bukan hanya pusaka atau sumber daya, tetapi warga negara yang harus dihormati, didengarkan, dan dilindungi.

Menutup orasinya, Prof Robet menyodorkan solusi praktis atas krisis ekologis yang kian mengancam dunia, lewat degrowth atau demokratisasi pertumbuhan. Ia menyerukan perlunya membatasi konsumsi dan produksi yang eksploitatif, serta membangun koeksistensi antara manusia dan alam melalui redistribusi sumber daya, dekomodifikasi layanan publik, dan penguatan ekonomi komunitas.

"Kita tidak sedang kekurangan kemajuan, tapi kekurangan keberanian untuk mendefinisikan ulang apa itu kemajuan. Degrowth bukan kemunduran, tapi jalan baru menuju keberlanjutan yang adil," ujar Prof. Robet.

Lihat juga Video Guru Besar UI: Intervensi Menkes Beri Dampak Serius dan Mengkhawatirkan

(mea/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads