Aria Bima Ungkap Alasan Kongres PDIP Mundur karena Hasto Kristiyato Ditahan

Aria Bima Ungkap Alasan Kongres PDIP Mundur karena Hasto Kristiyato Ditahan

Tara Wahyu NV - detikNews
Selasa, 10 Jun 2025 20:55 WIB
Politisi PDIP Aria Bima ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (10/6/2025)
Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Jakarta -

Politikus PDIP Aria Bima mengungkapkan alasan kongres PDIP belum juga dilaksanakan atau mundur dari jadwal yg sebelumnya direncanakan. Dia mengungkap alasannya adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyiapkan kongres ditahan.

Hasto diketahui tengah ditahan dan menjalani persidangan terkait kasus korupsi Harun Masiku. Aria Bima mengaku belum tahu kapan dan di mana lokasi Kongres VI PDIP yang rencananya digelar tahun ini.

"Kongres tahun ini 2025, lokasinya belum dan tanggalnya belum tapi tahunnya sudah," kata Aria Bima saat ditemui Balai Kota Solo, dilansir detikJateng, Selasa (10/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aria membantah di lingkup internal PDIP tengah melakukan pembenahan. Dia lalu menyebut kongres mundur karena yang menyiapkan acara, yakni Hasto Kristiyanto, ditahan KPK.

"Nggak ada (pembenahan internal), kongres mundur itu karena yang menyiapkan Pak Hasto ditahan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah menunjuk pelaksana baru untuk menyiapkan kongres. Hanya, ia enggan mengungkap siapa yang ditunjuk Megawati.

"Lha karena yang menyiapkan ditahan, Bu Mega baru nunjuk siapa yang menjadi pelaksananya. Kan kongres kerjanya sekjen untuk persiapannya, yang menyiapkan masih menyelesaikan persoalan hukum jadi kalau misalnya saya ditunjuk saya harus menyiapkan," bebernya.

"Maka jadi mundur tidak ada sesuatu yang selalu dipersoalkan. Hanya yang menyiapkan kebetulan saat ini masih menjalani persidangan, ngono wae," sambungnya.

Baca selengkapnya di sini.

Simak juga Video 'Pengunjung Sidang Hasto Bantah Jadi Penyusup, Buat Laporan ke Polisi':

(dek/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads