Lara Warga Penjaringan Diamuk Si Jago Merah di Momen Idul Adha

Lara Warga Penjaringan Diamuk Si Jago Merah di Momen Idul Adha

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 07 Jun 2025 08:04 WIB
Permukiman padat di Penjaringan, Jakarta Utara kebakaran. (Taufiq/detikcom)
Permukiman padat di Penjaringan, Jakarta Utara, kebakaran. (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Kebakaran hebat terjadi di kawasan padat penduduk Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Kebakaran di tengah suasana Hari Raya Idul Adha ini menghanguskan sejumlah bangunan.

Titik api dilaporkan terjadi di Jalan Kapuk Raya No 26, RT 5 RW 5, dekat SPBU AKR. Laporan kebakaran diterima pertama kali oleh Command Center pukul 12.18 WIB, Jumat (6/6/2025).

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, mengatakan sebanyak 17 unit mobil damkar dan 85 personel diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api, sekitar pukul 12.27 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga pukul 16.30 WIB kemarin, asap masih mengepul. Berdasarkan pantauan detikcom, sebagian besar bangunan sudah rata dengan tanah.

ADVERTISEMENT

Asap pekat membatasi jarak pandang dan tiang-tiang beton beserta puing-puing hangus berserakan. Warga terlihat mondar-mandir di sekitar lokasi, beberapa di antaranya mencoba menyelamatkan sisa barang berharga.

750 KK Terdampak

Api baru bisa dikendalikan sekitar pukul 18.00 WIB. Unit mobil damkar yang dikerahkan ditambah hingga 29 unit.

Kadis Gulkarmat DKI Jakarta Bayu Meghantara memastikan tak ada korban jiwa dalam insiden ini.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang kami terima laporan korban, termasuk dari warga juga termasuk personil kami, alhamdulillah semuanya aman," sambung dia.

Sementara itu, Kasudin Gulkarmat Jakarta Utara Gatot Sulaeman menyebut warga terdampak insiden ini berjumlah 750 kepala keluarga. Kerugian akibat kebakaran ini sekitar Rp 8 miliar.

"Kerugian sekitar Rp 8 miliar. Warga yang terdampak sekitar 750 keluarga," kata Gatot.

Kendala Damkar Padamkan Api

Bayu Meghantara menceritakan kendala saat proses pemadaman api. Dia menyebut lokasi kebakaran di permukiman padat membuat petugas menyiasati menarik selang dari aliran sungai sekitar.

"Iya, sementara ini kan memang kawasan padat, sehingga untuk akses seperti biasa, akses air kami harus juga ada tandon-tandon yang tersedia. Memang karena luasannya cukup agak luas, kami perlukan air yang relatif lebih banyak," kata Bayu kepada wartawan di lokasi, Jumat (6/6/2025).

Selain itu, akses jalan ke titik lokasi juga terbatas. Pantauan detikcom hanya jalan setapak atau gang kecil untuk masuk ke pemukiman padat penduduk itu.

Unit damkar mengakses jalan itu dengan menarik selang disambung-sambung hingga mencapai titik api. Area yang terbakar luas.

"Iya, kami nyisir. Kami di sisi-sisi luar ini dapat kami punya akses. Dan tentu dengan bantuan selang, selang ini kan bisa tereksekusi lah kira-kira untuk pemadamannya," sambung dia.

Detik-detik Api Menjalar

Muna (40), warga RT 17, mulanya melihat asap hitam dari kobaran api yang muncul dari belakang rumahnya. Kala itu salat Jumat sedang berlangsung di masjid.

"Api udah kedengeran dari belakang ngebakar gitu, 'keretak, keretak, keretak', gitu. Ah, saya ngira paling kebakaran kecil, korsleting karena memang biasanya gitu. Paling satu kamar tuh, soalnya beberapa kali pernah. Lah, pas saya keluar, kok api gede, langsung masuk, bangunin anak-anak di kamar, suruh keluar," kata Muna saat ditemui di lokasi, Jumat (6/6/2025).

Muna, saat kejadian, sedang menjaga warung. Dia hanya sempat menyelamatkan beberapa dokumen penting, seperti ijazah dan kartu keluarga. Selebihnya, seluruh isi warung dan lantai dasar rumahnya ludes terbakar.

"Saya mikir, surat kan penting dijadiin satu, akta, ijazah, karena di sini sering (kebakaran) gitu, udah, dijadiin satu aja gitu. Jadi, kalau ada apa, tinggal ambil di map gede gitu," jelas Muna, yang mengaku tinggal di kawasan tersebut sejak 2008.

Kawasan permukiman yang berdiri di atas tanah rawa dan mayoritas bangunan semipermanen membuat api cepat merambat. Muna mengaku kini kebingungan setelah kehilangan tempat tinggalnya.

Hal senada disampaikan Warni (54), warga lainnya yang rumahnya juga hangus terbakar. Dia hanya bisa menyelamatkan barang seadanya.

"Saya pulang kerja rumah belum kena, cuma karena apinya dekat cuma beda dua rumah, saya sedikit menyelamatkan baju rombeng. Dari situ saya udah nggak bisa masuk lagi. Jadi, cuma baju rombeng yang saya bawa," ucap Warni.

Lihat Video 'Kebakaran Hebat Landa Kawasan Padat Penduduk di Penjaringan':

(wia/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads