Ibu dr Aulia Menangis Cerita Perlakuan Senior PPDS Bikin Anaknya Drop

Ibu dr Aulia Menangis Cerita Perlakuan Senior PPDS Bikin Anaknya Drop

Arina Zulfa Ul Haq - detikNews
Rabu, 04 Jun 2025 21:54 WIB
Ibu mendiang dr Aulia, Nusmatun Malinah, saat menjadi saksi di PN Semarang, Rabu (4/6/2025).
Ibu mendiang dr Aulia menjadi saksi di sidang (Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Jakarta -

Ibu mendiang dokter Aulia Risma, Nusmatun Malinah, hadir sebagai saksi dalam sidang kasus perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Universitas Diponegoro (Undip) yang menewaskan anaknya. Nusmatun bercerita mengenai sejumlah perundungan yang dialami putrinya hingga akhirnya meninggal dunia.

Nusmatun mengungkapkan jam belajar anaknya hampir mencapai 24 jam dalam sehari. Intensitas tinggi itu membuat dokter Aulia sempat kecelakaan sepulang dari kampus pada Agustus 2022.

"Jam belajarnya mulai dari jam 03.00 WIB dini hari, pulangnya 01.30 WIB dini hari. Hampir 24 jam. Otomatis anak saya tidak kuat. Agustus 2022 pulang naik motor dari RSUP dr Kariadi, jatuh ke selokan," kata Nusmatun di PN Semarang, dilansir detikJateng, Rabu (4/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nusmatun tampak menahan emosi kala bercerita mengenai pengalaman pahit putrinya. Tangisnya pecah saat mengungkapkan dokter Aulia menderita penyakit saraf terjepit.

"Kemudian dilakukan operasi, setelah operasi itu kemudian masih melanjutkan cuti untuk pengobatan. Belum sembuh betul, tapi karena anak saya semangat melanjutkan, akhirnya melanjutkan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Nusmatun mengaku sempat meminta ada perlakuan khusus agar mendiang dokter Aulia tidak diberi beban yang terlalu berat. Namun, permintaannya tidak digubris. Dokter Aulia justru tetap diminta untuk mengurus makanan puluhan seniornya.

"Karena saya kaget ternyata disuruh bagi makanan 80 porsi dari lantai 1-2 dan tidak boleh dibantu OB, mengangkat galon, pasien, tidak di bagian yang ringan tapi yang berat, terus mendorong tempat tidur pasien," jelasnya.

Deretan perlakuan berat itu membuat kondisi dokter Aulia makin menurun. Puncaknya, 12 Agustus 2024, ibunda dokter Aulia mendapat kabar bahwa anaknya drop. Belakangan diketahui Aulia menyuntikkan obat penghilang rasa sakit ke dirinya sendiri untuk meredakan nyeri karena tak tahan menanggung sakit hingga ditemukan meninggal dunia.

Baca selengkapnya di sini

Simak juga Video 'Menkes Sebut Kasus Bullying PPDS Undip Dokter Aulia Sudah P21':

(ygs/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads