"Oi, cacam", Selamat Jalan Wak Ya

"Oi, cacam", Selamat Jalan Wak Ya

- detikNews
Sabtu, 16 Jun 2007 23:34 WIB
Palembang - Kini ujaran "Oi, cacam" atau "Ya, cacam, Cek" yang terkenal di Kota Palembang, Sumsel tak akan pernah terdengar lagi. Pemilik ungkapan yang berarti suatu kebesaran atau kelebihan dan juga keterkejutan itu kini telah berpulang. Wak Ya atau bernama asli Raden Yahya, Tokoh yang memperkenalkan ujaran, sekitar pukul 11.00 tadi, Sabtu (16/06/2007) meninggal dunia di rumahnya di Lorong Gubah, Pasar Gubah, Jalan Merdeka, Palembang. Seniman kelahiran Palembang tahun 1920 ini, selama hidupnua dalam seni teater Palembang dikenal di atas panggung dengan penampilannya seperti Charlie Chaplin. Itu dikarenakan ciri kumis kecil di atas bibirnya. Wak Ya ditemukan seorang anaknya telah meninggal dunia di atas tempat tidurnya. Tidak ada pesan khusus dari Wak Ya yang sejak 5 tahun lalu mengidap gejala kanker prostat. Bila di tahun 50-an dan 60-an, Wak Ya tampil sebagai aktor komedian, terutama dalam pertunjukkan Abdul Muluk, maka pada dekade 1970-an dan 1980-an, wajahnya muncul di stasiun TVRI Palembang. Dia banyak memerankan berbagai drama atau lawakan. Karier seni Wak Ya, yakni dimulai dirinya bergabung dengan sebuah grup musik keroncong. Tapi setelah ikut berjuang sebagai tentara rakyat dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu, dia terjun ke dunia pertunjukkan bersama Abdul Muluk, hingga sakit membuatnya berhenti berkesenian. Seniman seangkatan Wak Ya di Palembang adalah Nungcik Alidin, Cek Ya Lena. Menurut rencana, Minggu (17/06/2007) sekitar pukul 09.00, Wak Ya akan dikebumikan di pemakaman umum Puncak Sekuning. Selamat jalan Wak Ya. (tw/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads