Pengunjung TMII Nostalgia Bermain Dakon, Berharap Pengelola Sediakan Egrang

Pengunjung TMII Nostalgia Bermain Dakon, Berharap Pengelola Sediakan Egrang

Taufiq Syarifudin - detikNews
Sabtu, 31 Mei 2025 15:33 WIB
Pengunjung bermain dakon atau congklak TMII
Pengunjung bermain dakon atau congklak di TMII. (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, bisa bernostalgia di sudut ruangan Museum Indonesia. Mereka memainkan biji-bijian di sebuah papan kayu panjang dengan lekukan, atau disebut dakon.

Dakon bukan sekadar papan permainan. Bagi sebagian orang, dakon merupakan mesin waktu yang membawa ingatan mereka kembali ke masa kecil.

Di antara pajangan artefak budaya dari berbagai daerah, permainan tradisional, dakon justru mencuri perhatian. Di sampingnya, ada permainan ular tangga berukuran besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya Yeta (26), warga Jakarta Pusat, terlihat tengah memainkan dakon bersama temannya, Yolan. Mereka tampak asyik saat memainkan dakon yang diletakkan di sekat tangga lantai 1 museum.

"Kita nostalgia dengan mainan ini. Kami yang datang bukan dari kota besar, tapi dari daerah. Terus, bagi kami ini mainan yang dulu sering dimainkan waktu kecil, dari SD-SMP itu main ini. Namanya congklak kalau di tempat saya," kata Yeta saat berbincang dengan detikcom di lokasi, Sabtu (31/5/2025).

ADVERTISEMENT

Yeta dan Yolan memang sengaja mengunjungi TMII hari ini untuk menikmati libur panjang. Mereka sudah berencana menonton pertunjukan Tari Kecak pada sore hari, namun sebelum itu mereka menyempatkan diri mampir ke museum.

Setiba di museum, Yeta sangat antusias melihat dakon yang siap dimainkan. Dulu, katanya, dia sering memainkannya bersama teman bahkan orang tuanya di rumah.

"Ini kan kalau kita mainnya sama teman-teman, bahkan sama orang tua pun main, sama Ibu," jelasnya.

"Senang banget ya, karena udah berapa tahun lalu ya, sudah lama banget. Terakhir kali main ini SD," sambungnya.

Yeta mengaku sudah dua kali mengunjungi TMII, tapi baru sekali masuk ke Museum Indonesia. Sedangkan bagi Yolan, kunjungan hari ini adalah kali pertamanya ke TMII.

"Kita ke Museum Indonesia mampir dulu. Mau refreshing karena libur ya, jadi sekalian. Karena masih sore, kita lihat-lihat museumnya dulu, ya udah sambil main-main dulu di sini," ucapnya.

Yolan bahkan mengaku senang bisa berkunjung ke TMII. Menurutnya, ongkos masuk ke TMII tidaklah mahal.

"Aku pribadi enak banget ya. Di Jakarta ternyata nggak cuma soal mahal atau mewah ya, ternyata ada tempat-tempat sederhana gini, nggak ngeluarin banyak biaya, ternyata asyik juga buat liburan," kata Yolan.

Selain itu, Yeta berharap TMII bisa menjadi semacam etalase bagi permainan tradisional Indonesia. Ia ingin melihat lebih banyak permainan tradisional di TMII.

"Boleh sih, tambah banyak alat peraga permainan tradisional, biar Indonesia banget. Misal kayak egrang," ucap Yeta.

Lihat juga Video: Menikmati Pertunjukan Fragmen Tari Ramayana di TMII

(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads