Jakarta - Ini bisa jadi contoh penyelesaian sengketa lahan antara TNI dengan warga yang berakhir manis. Tidak seperti halnya insiden Pasuruan berdarah yang menewaskan 4 warga.Sengketa lahan antara warga Rumpin, Bogor, Jawa Barat dengan TNI AU terselesaikan dengan damai tanpa bentrokan. TNI AU menyerahkan uang kerohiman Rp 1,6 miliar kepada 54 kepala keluarga penggarap lahan.Dana kerohiman diserahkan oleh Dinas Fasilitas dan Konstruksi TNI AU dan Lanud Atang Sanjaya Bogor di Desa Cibitung, Kecamatan Rumpin, Bogor Utara, Kamis (14/6/2007)."Kita membagikan uang kerohiman Rp 1,6 miliar untuk 54 kepala keluarga," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Daryatmo kepada
detikcom.Menurut dia, dana kerohiman bukanlah ganti rugi tanah, melainkan uang penggantian kepada warga yang selama ini telah bercocok tanam di lahan milik TNI AU. Masing-masing kepala keluarga diperkirakan menggarap tanah seluas 100-200 meter persegi."Jadi uang kerohiman ini diberikan karena selama ini lahan milik TNI AU ditanami mereka. Ya istilahnya kita minta mereka untuk pindah, karena lahan ini akan digunakan oleh kita," ujarnya.Daryatmo menambahkan uang kerohiman merupakan kebijakan Mabes TNI yang dikeluarkan KASU Marsekal TNI Herman Prayitno."Kebijakan ini merupakan salah satu cara alternatif bagi TNI AU dalam menyelesaikan masalah tanah dengan warga," kata Daryatmo.Sebab, lanjut dia, keperluan untuk daerah latihan Detasemen Bravo Pasukan Khas TNI AU di wilayah itu sangat mendesak, dan hal ini merupakan kesepakatan antara warga yang menggarap lahan dengan TNI AU.Meski demikian warga Rumpin dan TNI AU pernah terlibat bentrokan akibat sengketa tanah pada 22 Januari 2007. Dalam insiden itu, sejumlah warga dan personel TNI AU mengalami luka-luka. Namun kini jalan damai yang jadi pilihan.
(aan/sss)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini