Senior PPDS Anestesi Undip Ternyata Ancam Persulit Hidup dr Aulia

Senior PPDS Anestesi Undip Ternyata Ancam Persulit Hidup dr Aulia

Arina Zulfa Ul Haq - detikNews
Selasa, 27 Mei 2025 11:09 WIB
Sidang perdana terdakwa kasus bullying PPDS Undip yang berujung kematian dr Aulia, Zara Yupita Azra, di Pengadilan Negeri Kota Semarang, Senin (26/5/2025).
Sidang perdana terdakwa kasus bullying PPDS Undip yang berujung kematian dr Aulia, Zara Yupita Azra, di Pengadilan Negeri Kota Semarang, Senin (26/5/2025). (Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Jakarta -

Jaksa penuntut umum (JPU) menyebutkan salah satu terdakwa kasus pemerasan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Undip, Zara Yupita Azra, memaksa para junior untuk membayar dan menyediakan makan serta joki tugas para senior. Dalam sidang juga terungkap pesan ancaman untuk dr Aulia.

Pantauan detikJateng, sidang perdana kasus ini digelar di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Senin (26/5/2025). Zara, yang merupakan senior sekaligus 'kambing' alias kakak pembimbing angkatan dr Aulia, didakwa melakukan pemaksaan dan pemerasan terhadap juniornya di PPDS Anestesi Undip.

"Akibat perbuatan Terdakwa dr Zara Yupita, mahasiswa PPDS Anestesi Undip angkatan 77 terpaksa secara bertahap mengumpulkan dan mengeluarkan uang dengan jumlah total sebesar Rp 864 juta," kata jaksa penuntut umum (JPU) Shandy Handika di PN Semarang, dilansir detikJateng, Senin (26/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shandy memerinci, dana tersebut berasal dari dua sumber. Pertama, untuk kebutuhan makan prolong selama 6 bulan, kedua untuk membayar joki tugas akademik senior.

Berdasarkan bukti transfer dalam rekening mendiang Aulia dan teman seangkatannya, transfer dana untuk keperluan makan prolong ini dilakukan secara rutin selama kurang lebih 6 bulan. Uang yang terkumpul total mencapai Rp 766 juta.

ADVERTISEMENT

Dalam salah satu pesan, Zara juga disebut mengancam akan mempersulit hidup Aulia. Jika senior mendapat hukuman akibat kesalahan Aulia, seluruh angkatan akan ikut dihukum.

"Terdakwa mengancam akan mempersulit hidup almarhum Aulia Risma hingga keluar dari program anestesi," kata dia.

Baca berita selengkapnya di sini.

Simak juga Video: Menkes Sebut Kasus Bullying PPDS Undip Dokter Aulia Sudah P21

(rdp/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads