Masih Ditemukan Anak-anak di Bawah Umur Bekerja di Jermal
Rabu, 13 Jun 2007 21:08 WIB
Jakarta - Kendati sudah ada peraturan daerah yang melarang anak di bawah umur bekerja di jermal di Sumatera Utara (Sumut), namun faktanya hal itu tidak berjalan. Pendataan yang dilakukan sebuah lembaga menemukan belasan anak yang bekerja di jermal."Pendataan yang dilakukan dalam dua bulan terakhir ini saja, kita temukan anak usia 14 sampai 17 tahun yang bekerja menangkap ikan di jermal yang berada di perairan Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Asahan," kata Manager Operasional Yayasan KKSP, Samsul kepada wartawan di Medan, Rabu (13/6/2007).Disebutkan Samsul, kondisi anak-anak yang ditemuinya umumnya dalam keadaan memprihatinkan. Sebab mereka harus bekerja hampir selama 24 jam, dengan risiko kecelakaan tinggi. "Mereka juga rentan terhadap perlakuan kasar, baik perkataan,kekerasan fisik dari mandor atau rekan sekerja, bahkan juga mungkin mengarah ke pelecehan seksual," ujar Samsul.Dari sisi psikologi, Samsul menjelaskan, anak-anak tersebut dikhawatirkan akan mengalami gangguan karena tinggal dan bekerja di atas jermal sampai berbulan-bulan bahkan tahunan."Dalam kurun waktu tersebut mereka tidak menginjakkan kaki ke tanah, sedangkan gaji dibayar ketika mereka hendak pulang kekampung halamannya," imbuh Samsul.Jika dibiarkan, Samsul sangat menyesalkan ketidakpedulian Pemprov Sumut. Padahal sudah ada Peraturan Daerah (Perda) 5/2004 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Bagi Anak yang dikeluarkan. "Perda ini merupakan landasan untuk menindak siapa saja yangmasih mempekerjakan anak dalam bentuk-bentuk pekerjaan terburuk, termasuk di jermal," tegasnya.Saat ini, lanjut dia, jumlah jermal yang ada di Perairan Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 7 buah dan di Batu Bara sebanyak 12 buah. Dari 19 jermal yang yang dikunjungi tim monitoring KKSP, seluruh mandor atau kepala kerja mengetahui tentang larangan mempekerjakan anak di jermal. Namun, para mandor memiliki alasan masing-masing mengapa anak-anak masih bekerja di jermal."Apalagi dalam dua tahun belakangan ini, aparat pemerintahan jarang melakukan pemantauan ke jermal," tandas Samsul.
(rul/bal)