5 Fakta Ormas PP 7 Tahun Kuasai Lahan di Tangsel Kantongi Rp 7 Miliar

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 27 Mei 2025 08:05 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra memperlihatkan tampang Ketua MPC Pemuda Pancasila, Muhammad Reza, DPO kasus intimidasi di RSUD Tangsel. (Rizky Adha Mahendra/detikcom)
Jakarta -

Ormas Pemuda Pancasila bertahun-tahun menguasai lahan parkir di RSU Tangerang Selatan (Tangsel). Sejak 2017, diperkirakan ormas ini telah meraup miliaran rupiah dari hasil mengelola parkir.

Pemuda Pancasila melakukan intimidasi hingga kekerasan setelah mengetahui pengelolaan parkir RSUD Tangsel diserahkan kepada perusahaan swasta. Mereka mengklaim telah menguasai lahan parkir sehingga tidak ingin pengelolaan diambil alih.

Sebagai informasi Pemkot Tangsel mengadakan lelang untuk pengelolaan parkir di RSUD, pada 2022. Tender tersebut dimenangkan oleh PT BCI.

Akan tetapi, meskipun PT BCI telah memenangkan tender, namun perusahaan tersebut tidak dapat melakukan pekerjaannya memasang alat parkir di lokasi. Pasalnya, mereka kerap kali diintimidasi hingga mendapatkan penganiayaan dari Pemuda Pancasila.

Puncaknya, pada Rabu (21/5/2025), ketika vendor hendak memasang gate otomatis di lahan parkir RSUD Tangsel, mereka diintimidasi hingga muncul keributan. Berikut fakta-faktanya.

1. Penguasaan Lahan Parkir Selama 7 Tahun Lebih

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengungkapkan ormas Pemuda Pancasila (PP) bertahun-tahun menguasai lahan parkir di RSUD Tangsel. Penguasaan lahan itu terjadi sejak 2017.

"Di mana di dalam penguasaan lahan parkir tersebut ormas PP mendapatkan keuntungan setiap harinya dengan cara menarik biaya parkir terhadap sepeda motor sebesar Rp 3.000 dan untuk mobil Rp 5.000," jelas Kombes Wira, Senin (26/5).

2. Raup Rp 7 Miliar Lebih

Wira mengatakan Pemuda Pancasila menguasai area parkir RSUD Tangsel itu sejak 2017. Mereka memungut Rp 3.000 untuk kendaraan sepeda motor dan Rp 5.000 untuk kendaraan roda empat (mobil).

"Bahwa dalam pengelolaan lahan parkir selama ini oleh ormas PP, mulai dari tahun 2017 sampai kemarin tanggal 21 Mei 2025, kami kemarin membuat penghitungan rata-rata jumlah kendaraan dalam satu hari jenis roda 2 itu berkisar 600 lebih dalam sehari, sedangkan kendaraan roda empat bisa lebih dari 107 kendaraan," jelas Kombes Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/5).

Estimasi polisi, apabila dalam satu hari itu ormas menarik parkir Rp 3.000 untuk motor dan Rp 4.500 untuk mobil, dalam sehari ormas Pemuda Pancasila mendapatkan Rp 2.281.500 per hari.

"Sehingga jika diakumulasi setahun bisa mendapat angka Rp 1 miliar dan ini berlangsung dari 2017," katanya.

Apabila dihitung sejak 2017 hingga 21 Mei 2025, maka uang yang dikantongi Pemuda Pancasila dari hasil menguasai lahan parkiran di RSUD Tangsel mencapai miliaran rupiah.

"Kemudian, berdasarkan hasil pendalaman, kalau kita hitung dari 2017 sampai sekarang, mungkin sudah dapat Rp 7 miliar lebih hasil dari mengelola parkir di RSUD Tangsel," ungkapnya.

3. Pengelolaan Parkir Diambil Alih Vendor

Pada 2022 Pemkot Tangerang Selatan mengadakan lelang untuk pengelolaan parkir di RSUD tersebut. Lelang ini kemudian dimenangkan oleh PT BCI.

"Namun, perusahaan pemenang tender tidak bisa mengelola parkir di RSUD Tangsel tersebut, karena dihalang-halangi, diintimidasi, bahkan selalu terjadi bentrokan," ujarnya.

Selama itu, PT BCI melakukan upaya untuk memasang gate parkir, tetapi kerap mendapatkan intimidasi dari ormas Pemuda Pancasila. Puncaknya, terjadi pada Rabu (21/5) lalu, ketika pihak perusahaan PT BCI hendak memasang gate otomatis parkiran di RSUD Tangsel.




(mea/mea)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork