Sejumlah tokoh mengantarkan suami jurnalis senior Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, ke tempat peristirahatan terakhir. Para tokoh yang ikut pemakaman Ibrahim juga mendoakan almarhum.
Ibrahim meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025), pukul 14.29 WIB, di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Almarhum meninggal pada usia 47 tahun.
Sejumlah tokoh yang ikut mengantarkan Ibrahim ke pemakaman di TPU Jeruk Purut, salah satunya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies mengenang almarhum Ibrahim sebagai sosok yang menyenangkan dan baik.
"Ibrahim Sjarief Hussein Assegaf, prosesnya (pemakaman) berjalan lancar, semua prosesi dimudahkan, dan kita semua lepas tadi di sana," tutur Anies, Rabu (21/5).
Anies mendoakan almarhum husnulkhatimah. Dia mengenang almarhum sosok yang baik.
"Jadi, insyaallah, ini bagi kita yang masih hidup menjadi penanda untuk mengambil hikmah. Kami yakin almarhum saudara kita Ibrahim wafat dalam keadaan husnulkhatimah. Dia orang baik yang selama ini selalu bekerja dengan kebaikan dan sepenuh hati, jadi kami yakin beliau kembali dalam husnulkhatimah," ujar Anies.
Ayah Najwa Shihab, Quraish Shihab, mengatakan hujan yang turun saat proses pemakaman menandakan rida Tuhan. Dia mengatakan langit tidak akan menangis jika orang yang meninggal durhaka.
"Bagi saya, ini tanda rahmat Tuhan. Tuhan berfirman dalam Al-Qur'an, orang-orang yang durhaka itu, langit tidak menangis buat dia. Artinya, tidak turun hujan. Berarti orang yang dicintai Tuhan, ketika dimakamkan, hujan turun, rida," tutur Quraish Shihab di TPU Jeruk Purut.
Quraish mengatakan almarhum adalah sosok yang baik. Hal itu ditandai dengan banyaknya pelayat yang hadir saat pemakaman.
Quraish juga mengungkapkan kondisi Najwa setelah ditinggal mendiang suaminya. Ia mengatakan matanya berlinang air mata dan ikhlas.
"Tentu semua orang pada awalnya tidak akan siap untuk kehilangan. Tapi yang sadar akan menyadari itu milik Tuhan," ujar Quraish.
"Pasrah, legawa, semua apa yang ditentukan Tuhan, itulah yang terbaik. Memang hati sedih, mata berlinang, tapi tidak pernah berucap kecuali apa yang diridai Tuhan," tambahnya.
(dek/dek)