Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah membahas rencana Initial Public Offering (IPO) Bank DKI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan telah menerima kunjungan dari OJK dan Bank DKI beberapa waktu lalu.
Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah mengenai IPO atau proses pertama kali Bank DKI melantai di bursa saham Indonesia. Sebab Bank DKI belum mendapatkan izin dari OJK.
"Kemarin kami kedatangan tamu OJK bersama dengan Bank DKI, salah satunya adalah membahas tentang hal tersebut (pengantongan izin OJK bagi Bank DKI untuk IPO),"kata Pramono di RPTRA Kalijodo, Jakarta Barat, Jumat (16/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Pramono enggan merinci isi pembicaraan tersebut dan menyatakan bahwa hal itu akan disampaikan langsung oleh pihak Bank DKI dan OJK. Namun, dia menegaskan bahwa OJK menyambut baik niat Pemprov Jakarta untuk membawa Bank DKI melantai di bursa saham.
"Dan secara detail, secara rinci, tentunya nanti Bank DKI dan OJK akan menyampaikan," ujarnya.
Pram Minta Bank DKI Go Public
Sebelumnya Pramono Anung meminta pengurus Bank DKI yang baru merealisasi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Ia berharap pengurus baru untuk bekerja secara profesional saat Bank DKI sudah go public.
"Tugas utamanya adalah mempersiapkan diri untuk bisa IPO. Berapa waktunya, tentunya sangat bergantung dengan pasar," tutur Pramono ketika ditemui di Gelanggang Remaja Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/5).
Pramono menuturkan bahwa Bank DKI masih mampu untuk membagikan dividen (dividen payout ratio) sebesar 32% dari keuntungannya. Dengan begitu, ia menilai Bank DKI memiliki prospek yang bagus dan bisa segera melantai di bursa.
Simak juga Video 'Hati-hati Kena Pancing Bandar Investasi!':