Begini Cara Kemenkes Pantau Kesehatan Jemaah Haji RI Selama di Saudi

Begini Cara Kemenkes Pantau Kesehatan Jemaah Haji RI Selama di Saudi

Haris Fadhil - detikNews
Rabu, 14 Mei 2025 19:54 WIB
Suhu di Makkah, Arab Saudi, diprediksi mencapai 42 derajat celcius sore ini. (Haris/detikcom)
Foto: Suhu di Makkah, Arab Saudi, diprediksi mencapai 42 derajat celcius sore ini. (Haris/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan sistem yang digunakan untuk memantau kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi. Pemantauan dilakukan lewat sistem satu data.

"Dengan satu data kesehatan, kami bisa memantau kondisi jemaah secara real time, sejak dari embarkasi hingga di Arab Saudi," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Liliek Marhaendro Susilo, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5/2025).

Dia mengatakan sistem tersebut merupakan salah satu bagian dari transformasi layanan haji. Liliek mengatakan satu data tersebut menghimpun rekam medis jemaah hingga apa saja intervensi medis yang telah diberikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data tersebut terkoneksi antara tim kesehatan di kloter, sektor, dan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Sistem tersebut ditujukan agar petugas dapat mengambil tindakan berbasis informasi yang akurat dan terkini.

"Ini bagian dari transformasi layanan haji yang lebih adaptif, responsif, dan personal," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia meyakini sistem tersebut dapat membuat pelayanan ke jemaah haji lebih baik. Dia mengatakan tindakan medis bisa lebih cepat dan tepat lewat sistem tersebut.

"Melalui data ini, kami bisa menentukan siapa yang butuh pemantauan ketat, siapa yang harus dibatasi aktivitasnya, bahkan siapa yang harus segera dirujuk ke fasilitas layanan lebih lanjut," kata Liliek.

"Tidak semua jemaah punya risiko yang sama. Dengan satu data, kami bisa memberikan pendekatan yang berbeda antara jemaah sehat, komorbid, atau lansia," sambung Liliek.

Liliek mengatakan kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia di Saudi saat ini relatif stabil. Liliek mengingatkan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) akan menjadi tantangan besar bagi fisik dan mental jemaah.

Dia meminta jemaah haji Indonesia untuk menjaga kebugaran, cukup istirahat serta menghindari aktivitas di luar ruangan berlebih. Dia juga meminta jemaah mematuhi arahan tim kesehatan haji yang siaga 24 jam.

"Layanan kesehatan kami siaga 24 jam. Petugas di kloter, sektor, hingga KKHI sudah dibekali data dan peta risiko jemaah. Jadi semua tindakan lebih terukur dan cepat," ucapnya.

Liliek menyebut seluruh jemaah haji reguler telah menerima vaksin meningitis dan polio. Kedua vaksin itu merupakan vaksin wajib bagi jemaah haji.

"Sebanyak 203.410 vaksin polio dan 211.751 vaksin meningitis telah disiapkan. Vaksin polio tetap wajib sebagaimana ditegaskan Menteri Kesehatan Arab Saudi saat berkunjung ke Indonesia," jelas Liliek.

Simak juga Video: Jemaah Haji Indonesia Gelombang 1 Banyak Alami Gangguan Mental

(haf/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads