Gubernur Banten Andra Soni mengungkapkan budaya literasi di provinsinya masih rendah. Dia pun memberikan tantangan kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Banten untuk membuat terobosan.
Awalnya, Andra bercerita bacaan-bacaan sewaktu kecil memberinya inspirasi hingga saat ini. Sebagai gubernur, dia ingin memberikan dukungan program kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
"Waktu saya kecil, ada tukang koran, banyak yang baca, ada inspirasi saya dalam hidup. Ini harus kita beri dukungan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Bukan hanya dukungan dalam bentuk statement, tapi juga program," ujar Andra Soni dalam acara Book Fair 2025 di Kota Serang, Banten, Rabu (14/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andra, program itu harus disusun untuk meningkatkan budaya literasi di Banten. Dia sadar bahwa budaya literasi masih kurang di wilayahnya.
"Kita tahu, budaya literasi kita di angka masih kecil, di 24 persenan. Kita harus tingkatkan," katanya.
Andra pun memberi tantangan kepada Dinas Perpustakaan untuk membuat terobosan. Program itu bisa mereka masukkan saat pembahasan APBD Perubahan atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten.
"Tadi saya berikan challenge ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Ayo, kita diskusikan sebelum masuk perubahan, dan penyusunan RPJMD, bagaimana terkait masalah literasi," katanya.
Andra pun menyinggung sial penulis lokal. Dia menyebut Dinas terkait akan memberi program yang mendukung penulis-penulis lokal.
"Penulis lokal harus kita dukung, macam-macam bentuknya. Biar Dinas Perpustakaan yang menyusun. Prinsipnya, saya minta Dinas Perpustakaan memberi dukungan kuat kepada penulis lokal," katanya.
Lihat juga Video KPU Tetapkan Andra Soni-Dimyati Natakusumah Menang Pilgub Banten 2024