PKB: Tak Ada Maksud Mempermainkan Sarwono dan Agum

PKB: Tak Ada Maksud Mempermainkan Sarwono dan Agum

- detikNews
Jumat, 08 Jun 2007 10:19 WIB
Jakarta - Bak kutu loncat, PKB melompat dari Sarwono Kusumaatmadja, lalu ke Agum Gumelar, dan kini ke pasangan Fauzi Bowo-Prijanto dalam Pilkada DKI Jakarta."Tapi kami tidak bermaksud mempermainkan Pak Sarwono maupun Pak Agum," kata Ketua Dewan Syuro DPW PKB DKI Jakarta Nur Alam Bakhtiar saat dihubungi detikcom, Jumat (8/6/2007).Dijelaskan dia, perubahan demi perubahan nama-nama tersebut sesuai dengan ranking suara yang direkomendasikan dalam Muskerwil PKB. Keputusan itu juga diambil secara bulat, baik oleh pimpinan DPW maupun oleh Ketua Dewan Syuro PKB Abdurahman Wahid alias Gus Dur.PKB, lanjut dia, sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melobi Sarwono maupun Agum ke berbagai parpol. Namun hasilnya nihil. Minimal 15 persen suara yang harus dikumpulkan sebagai syarat pendaftaran cagub tidak terpenuhi."Pada Muskerwil, rekomendasinya kan 83 suara untuk Fauzi, 16 suara bagi Agum, dan 12 persen untuk Sarwono. Jadi kami memilih berdasarkan mandat partai ke tokoh yang suaranya lebih tinggi. Sudah sesuai aspirasi warga," tutur Nur Alam.Alhasil, massa PKB kini didorong untuk total mendukung Fauzi-Prijanto. Tak ada kesulitan dan friksi yang dominan. Sebab, menurut Nur Alam, secara kultur, Fauzi sudah dekat dengan PKB."Masyarakat bawah sudah tahu itu. Kami dekat. Pasti semua mendukung. Tak terpecah," ucap dia optimistis.PKB awalnya menjagokan Sarwono. Kemudian memasangkan Sarwono dengan Rano Karno. Namun Sarwono memilih pengusaha Jeffrie Geovanie. Gus Dur kemudian mengusulkan Rieke Dyah Pitaloka alias Oneng sebagai pendamping Sarwono. Namun Sarwono menolaknya.PKB kemudian pindah ke lain hati. Menjelang pendaftaran cagub-cawagub berakhir, PKB mencalonkan pasangan Agum Gumelar-Didik J Rachbini. Namun pada menit-menit terakhir batas pendaftaran, PKB beralih ke Fauzi-Prijanto. (Ari/sss)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads