Jakarta - Pabrik peleburan baja, The Master Steel (TMS) dan PT Pangeran Karang Murni (PKM), ditutup Sabtu 9 Juni karena pailit. Aparat polisi pun ditambah untuk pengamanan di area pabrik yang terletak di Jl Pegangsaan II, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mereka mengantisipasi reaksi 2.100 buruh yang didepak akibat penutupan pabrik ini. Pasukan Brimob dan polisi anti huru-hara (PHH) lengkap dengan tameng kaca tampak dipersiapkan di lokasi. "Karyawan terheran-heran, tidak seperti biasanya jumlah polisinya sebanyak ini. Apa sudah masuk zona perang?" kata Sekretaris Umum Serikat Pekerja PT PKM Heru Adrianto pada
detikcom, Jumat (8/6/2007).Padahal, menurut Heru, negosiasi antara pihak buruh dengan direksi PT TMS dan PT PKM masih terus berlangsung. Itu pun masih dalam tahap perbaikan Surat Perjanjian Bersama (SPB) yang mengatur soal kesepakatan kerja termasuk gaji buruh."Kami belum mengarah ke PHK atau pesangon. Masih berunding tentang SPB. Kami masih ingin kerja. Jadi kenapa pengamanannya harus demikain ketat," keluh Heru.Hingga pagi ini, ratusan buruh tertahan di pintu gerbang kedua perusahaan pengolahan baja tersebut. Dengan mendirikan tenda terpal biru, para buruh mencoba bertahan untuk bisa kembali bekerja. Tidak jauh dari buruh, kawat berduri masih melintang menghadang.
(Ari/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini