Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengajak generasi muda Indonesia untuk menjadi agen perubahan dalam menghadapi dinamika dunia kerja di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Hal ini disampaikan Yassierli saat memberikan orasi ilmiah dalam acara wisuda SMAIT Ummul Quro, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/5/2025) kemarin.
Menurutnya, bonus demografi yang sedang dialami Indonesia akan memberikan keuntungan besar jika para pemudanya memiliki karakter proaktif, keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman, serta semangat untuk terus belajar sepanjang hayat.
"Pemuda harus mampu menciptakan peluang, bukan hanya menunggu kesempatan. Kuasai keterampilan digital, komunikasi global, dan kemampuan sosial. Jangan takut gagal, teruslah belajar dan tumbuh," tutur Yassierli dalam keterangan tertulis, Minggu (11/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yassierli juga menekankan pentingnya memiliki model kompetensi yang ideal di tengah arus teknologi dan globalisasi, yaitu dengan menguasai dua keterampilan spesifik dan satu keterampilan umum.
"Keseimbangan antara keterampilan teknis (technical skills), keterampilan kognitif (cognitive skills), dan keterampilan lunak (soft skills) adalah kunci untuk menghadapi disrupsi digital dan otomatisasi pekerjaan," tegasnya.
Dengan semangatnya, ia juga menyampaikan harapannya agar generasi muda mampu menjadi aktor utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Tonton juga "Imbauan Menaker ke Pengemudi Ojol di Tengah Badai PHK" di sini:
(ega/ega)