2 Siswi Kalteng Bikin Listrik dari Air Gambut, Kadisdik Janjikan Hal Ini

2 Siswi Kalteng Bikin Listrik dari Air Gambut, Kadisdik Janjikan Hal Ini

Ayuningtias Puji Lestari - detikNews
Sabtu, 10 Mei 2025 16:15 WIB
Disdik Kalteng
Foto: Dok. Ayuningtias Puji Lestari/detikcom
Jakarta -

Inovasi yang dilakukan dua siswi pelajar di SMA Negeri 2 Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah begitu membanggakan. Keduanya berhasil membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air Gambut (PLTAG).

Hanya dengan menggunakan peralatan yang sederhana, pelajar bernama Putri Nazwa dan Syarifah Nayla mampu mengubah air gambut menjadi sumber listrik. Prototipe PLTAG itu berupa kotak persegi panjang berisi air gambut, lempengan seng dan tembaga.

Kotak PLTAG itu terdapat lampu sebuah lampu LED bertegangan 12 volt. Lampu LED itu bisa menyala selama 7 hingga 10 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nazwa mengatakan untuk membuat PLTAG itu hanya memerlukan 2,5 liter air gambut yang dimasukkan dalam kotak. Kemudian membutuhkan perantara tegangan listri menggunakan lempengan seng dan tembaga masing 14 buah.

"Ukurannya dari lempeng seng dan tembaga sekitar 10x10 cm," kata Nazwa di sela-sela pameran inovasi dalam rangkat peringatan Hardiknas di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (10/5/2025).

ADVERTISEMENT

Pelajar kelas 11 A IPA itu air gambut dalam kotak itu bisa menghasilkan tegangan sebesar 16-17 volt dan dapat menghidupkan LED 12 volt.

"Ini bisa bertahan dari seminggu sampai 10 hari," ungkap dia.

Sementara itu, Syarifah mengungkapkan pembangkit listrik model ini sangat berpeluang dikembangkan di Kalimantan. Sebab, sumber daya air gambut begitu melimpah di bumi Borneo.

"Kami menggunakan sumber daya alam Kalimantan yang tersedia melimpah yaitu air gambut. Air gambut di Kalimantan sekitar 414 triliun liter dengan total lahannya 4 juta hektare," ujar Syarifah siswa kelas 11 B jurusan IPA tersebut.

Rupanya inovasi yang dihadirkan dua siswi di SMA Negeri 2 Sampit ini menyita perhatian Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo. Ia menginginkan kreasi tersebut terus dikembangkan.

Reza yang hadir dalam pameran inovasi tersebut menghampiri stand PLTAG tersebut. Reza kemudian memberikan tantangan untuk kedua Nazwa dan Syarifah.

"Supaya tidak ganti lagi air gambutnya secara manual di dalamnya (kotak), saya minta supaya di sini nanti dibolongin (kedua sisi) jadi ada arus masuk, air (gambut) keluar. Sehingga nanti tinggal diletakkan di air karena dia mengapung, saya minta dua buah lampu yang hidup. Bisa? saya kasih tantangan," kata Reza kepada kedua siswi tersebut.

Ia mengklaim jika PLTAG itu terus dikembangkan, bukan tidak mungkin bisa dipasarkan secara komersil. Pihaknya juga akan membantu mendaftarkan temuan keduanya ke HAKI (hak kekayaan intelektual.

"Kalau barangnya jadi saya pastikan gubernur jadi orang yang pertama beli produk adik. Terus kita daftarkan HAKI-nya, kita komersialkan. Ini memberikan semangat untuk seluruh putra putri terbaik kalteng, jangan lelah berinovasi, tunjukkan bakat terbaikmu," tutup Reza

Tonton juga "Listrik Indonesia 85% Berbahan Bakar Fosil" di sini:

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads